Bulan puasa memang istimewa karena bulan ini memang sangat didambakan kedatangannya khususnya bagi umat Islam. Bulan ini juga membawa banyak keberkahan tidak hanya berlimpah pahala namun juga membawa banyak rejeki bagi wirausaha. Dibulan puasa apalagi menjelang hari raya Idul Fitri justru terjadi peningkatan konsumsi belanja masyarakat. Hal ini memang agak kontroversial. Disatu sisi umat Islam yang beriman diwajibkan berpuasa yang notabene tidak mengkonsumsi makanan selama kurang lebih sehari. Namun kenyataannya demi menyambut saat berbuka masyarakat menyajikan berbagai menu yang seringkali tidak disajikan dihari-hari lain, berbagai makanan pembuka puasa semisal kolak, cocktail buah dsb. Apalagi menjelang hari raya Idul Fitri kemeriahan hari raya ini disambut dengan berbagai masakan yang lebih lezat lagi. Makanan Opor ayam dan sambel goreng dengan ketupat atau lontong sebagai makanan utamanya adalah menu yang wajib ada dimeja makan bagi yang merayakan hari kemenangan umat Islam.





Saat menjelang puasa ini pula banyak dimanfaatkan sebagian kalangan wirausaha dengan memproduksi berbagai bumbu instan yang siap saji untuk berbagai resep makanan. Termasuk  beberapa produsen besar khususnya brand Indofood yang mempunyai posisi kuat sebagai produsen bumbu instan. Dari waktu ke waktu variasi bumbu instan yang dijual dipasar senantiasa berkembang. Kalau dahulu bumbu instan hanya terbatas untuk beberapa menu saja seperti soto, gulai, opor, nasi goreng namun sekarang variasi bumbu instan sangat berkembang hingga bumbu seperti bumbu bali hingga sayur lodeh dapat ditemui.

Meskipun ada beberapa produsen besar yang bermain dalam pasar bumbu instan namun celah untuk menciptakan ceruk pasar baru masih terbuka karena jenis menu masakan Indonesia sangatlah banyak dan belum semuanya tersedia dipasar. Apalagi bila anda berkeinginan mengembangkan menu-menu baru atau mencoba memproduksi masakan asing yang populer misal menu tomyam maka akan semakin terbuka peluangnya.

Pasar untuk produksi bumbu instan memang masih sangat luas, karena jumlah mulut atau perut manusia se Indonesia ini memang membutuhkan makanan tiap harinya termasuk bumbu masaknya, belum lagi pasar internasional baik untuk masyarakat Indonesia yang bermukim dimanca negara dan juga masyarakat asing penggemar masakan kita. Masyarakat kita saat ini yang suka sesuatu yang bersifat instan termasuk untuk masalah kuliner adalah sebuah potensi pasar yang masih bisa terbuka luas peluangnya.

Mulai berwirausaha sebagai produsen bumbu instan juga tidak membutuhkan modal besar karena bahan baku produk ini tidaklah mahal termasuk pula peralatan pengolah makanan bisa dimulai dengan peralatan dapur yang sederhana. Dengan modal 2 hingga 5 juta produsen bumbu instan dapat segera anda mulai. Pengetahuan tentang komposisi bahan baku bumbu dapat dipelajari dari berbagai buku masakan yang ada. Bagi anda yang berminat berwirausaha sebagai produsen bumbu instan ada beberapa nasehat yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Buatlah bumbu yang awam diminati oleh masyarakat. Jadi seperti diawal bumbu instan seperti soto, gulai, opor dsb adalah menu yang sering dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi kalau beum terlalu mengenal pasar alangkah baiknya memproduksi bumbu masakan yang sudah lazim dicari konsumen, baru kemudian dapat divariasi dengan menciptakan bumbu instan lainnya.
  2. Menjalin kerjasama pemasaran dengan berbagai pihak termasuk dengan penjual daging potong/ayam dipasar perlu dilakukan sehingga konsumen pembeli daging langsung dapat memperoleh bumbu instan dari produk anda. Kerjasama lainnya dapat dilakukan dengan berbagai pihak termasuk dengan toko atau warung.
  3. Packaging merupakan salah satu faktor penentu kelangsungan usaha karena bumbu instan sangat ditentukan dengan kesegaran produk termasuk rentan terhadap pembusukan maka pengemasan sangat penting dalam menjamin kualitas dan keawetan produk.
  4. Cantumkan tanggal daluwarsa karena seringkali konsumen ingin meyakinkan bahwa produk yang dibeli adalah barang yang masih layak dikonsumsi. Oleh sebab itu pencantuman tanggal daluwarsa adalah salah satu bentuk komitmen produsen bahwa produk yang dihasilkan masih higienis dikonsumsi.
  5. Standarisasi kualitas perlu dilakukan agar produk bumbu instan tidak berubah ubah baik dari sisi kualitas bahan dan rasanya. Harga dan pasokan bahan baku untuk bumbu instan seringkali fluktuatif sehingga akan mengganggu kontinuitas produksi bumbu instan namun dengan standarisasi produk akan menjamin bahwa produk yang dihasilkan akan tetap sama kualitas dan rasanya.
  6. Jalin kerjasama dengan berbagai suplier. Karena pasokan dan harga yang senantiasa tidak stabil maka dengan menjalin kerjasama dengan beberapa suplier akan mengurangi resiko akan kekurangan bahan baku.


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top