DuniaWirausaha.com - Indonesia memang terkenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati baik flora dan fauna. Dengan segala kelebihannya tersebut maka Indonesia memang terkenal sebagai negara pengekspor binatang khususnya serangga baik dalam kondisi hidup ataupun sudah dalam keadaan diawetkan. Meskipun serangga namun ternyata ada beberapa diantaranya yang masuk kedalam daftar hewan yang dilindungi seperti beberapa jenis kupu-kupu salah satunya Goliath Birdwing (kupu sayap burung), disebut kupu sayap burung karena pada saat istirahat penutupan sayapnya menyerupai penutupan sayap seekor burung pada saat sedang tidak terbang. Namun meskipun ada beberapa diantaranya yang masuk dalam hewan yang dilindungi masih terbuka peluang serangga-serangga lainnya yang masih diperkenankan untuk diekspor karena beberapa diantaranya adalah masuk golongan serangga hama. Sangat dianjurkan bahwa serangga-serangga yang akan diawetkan tersebut adalah hewan-hewan yang ditangkap bukan dari alam namun dari hasil penangkaran sehingga tidak mengganggu ekosistem.

-->



Beberapa jenis serangga yang lazim dijadikan suvenir adalah kumbang, kalajengking, kupu-kupu dsb. Serangga ini sebenarnya dapat dijual baik dalam kondisi hidup karena pasar Jepang yang suka memelihara serangga hidup seperti kumbang tanduk ataupun sudah dalam kondisi awetan. Serangga-serangga ini pasarnya relatif luas karena banyak negara yang masyarakatnya menggemari koleksi serangga baik dikawasan Asia dan Eropa termasuk pula penggemar dari dalam negeri.

Untuk  proses pengawetan serangga tidak membutuhkan banyak peralatan sehingga modal yang dibutuhkan tidaklah besar. Bahan yang dibutuhkan adalah serangga, alkohol, cairan resin,  cairan katalisator. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah pinset, pipet, jarum pentul, styrofoam, karton, lilin, kaca, ampelas, gerinda dan oven.

Pengawetan serangga ini dimulai dengan menyuntikan alkohol untuk hewan serangga yang belum mati dan kemudian diatur pada posisi yang diinginkan dengan bantuan jarum pentul, kemudian serangga dimasukkan kedalam oven serangga. Oven ini memang sudah agak sulit diperoleh, namun bagi yang berminat dapat menghubungi serangga TMII. Proses pengovenan ini memang agak lama, serangga dioven selama 3 hari dalam suhu sekitar 45 derajat celcius. Setelah dioven kemudian didiamkan dan dibersihkan dengan alkohol. Siapkan karton yang digunakan sebagai alat cetakan dan letakkan karton tersebut diatas kaca yang sebelumnya dilapisi cairan lilin dan glossy agar hasil cetakan tidak lengket di kaca. Kemudian dibuat campuran cairan resin, katalisator dan monomethylamine (MMA) dengan perbandingan 1 liter resin : 10 tetes katalis : 10 tetes MMA.  

Kemudian masukkan cairan resin sebagai alas dengan ketinggian beberepa milimeter. Setelah kering masukkan spesimen serangga dan  dituang kembali cairan resin hingga menutup serangga. Terakhir masukkan kembali resin sebagai lapisan ketiga sebagai penutup akhir spesimen. Harus dijaga dalam proses penuangan resin ini karena pada proses ini sering muncul gelembung udara yang harus dibuang dengan menusukkan tusuk gigi kedalam gelembung udara tersebut. Setelah kering baru kemudian diproses penghalusan dengan gerinda dan amplas. Proses pembuatan serangga awetan dalam bentuk suvenir tidak terlalu sulit dan membutuhkan waktu yang agak lama yaitu sekitar 3 hari agar kualitasnya maksimal.

-->


Pasar untuk produk suvenir berbahan serangga ini masih sangat terbuka karena masih sedikit pihak yang terjun dibidang usaha ini sedangkan pasar masih sangat terbuka baik untuk pasar domestik atau pasar luar negeri. Pasar luar negeri seperti Jepang, Taiwan dan Korea adalah pasar langganan hewan-hewan serangga baik yang hidup ataupun dalam keadaan diawetkan. Bagi anda yang ingin membutuhkan info lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan :
Edy Sutrisno
Museum Serangga dan Taman Kupu-kupu TMII
Jl Raya Taman Mini
Jaktim
Tlp: 021-8409472

Sumber: Peluang Wirausaha
Sbr gbr: tradevv.com




0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top