DuniaWirausaha.com - Siapapun akan setuju bahwa ikan gurami adalah primadona ikan air tawar yang lezat dan gurih dagingnya dibandingkan ikan-ikan lainnya seperti lele, ikan mas dsb. Namun selama ini budidaya ikan gurami memang agak kurang menarik minat para peternak ikan karena masa pembesaran ikan gurami yang relatif lama. Untuk sampai besar, ikan gurami membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun dari penebaran benih hingga tumbuh dalam ukuran siap konsumsi (diatas 1 kg/ekor). Ikan gurami memang terdiri dari beberapa jenis yaitu gurami soang/angsa, blusafir, paris, bastar, jepun dan merah. Namun gurami dari jenis soang dan bastar lebih disukai karena masa pembesarannya lebih cepat. Meskipun masa pembesaran yang lama namun masih banyak peternak ikan yang yang mengusahakan ikan jenis ini karena permintaan pasar yang besar dan luas.
Dengan metode pembesaran baru dengan pemisahan usaha menjadi lebih spesialisasi maka masa panen ikan gurami menjadi lebih cepat. Dahulu peternak ikan memelihara ikan gurami dari benih kecil hingga berukuran besar sehingga waktu yang dibutuhkan menjadi lama. Namun sekarang petani ikan sudah mulai lebih terspesialisasi dengan hanya terfokus dalam masa pemeliharaan tertentu, misal, petani ikan hanya berfokus dalam pembenihan/pemijahan ikan, pembesaran dari benih hingga ukuran muda, pembesaran ikan muda hingga ukuran konsumsi.
Dengan masing masing petani ikan menggunakan metode pemeliharaan yang lebih spesialisasi ini maka keuntungan lebih cepat diperoleh, untuk petani pembenih misalnya mendapatkan keuntungan tidak perlu menunggu hingga ukuran konsumsi. Termasuk petani ikan yang fokus pembesaran dari ukuran muda (bebi) hingga ukuran konsumsi (1 kg/ekor atau keatas) maka masa panen ikan akan lebih cepat karena mereka memulai memelihara tidak dari benih namun memelihara dari ukuran sedang sehingga untuk mencapai ukuran konsumsi menjadi lebih cepat. Dengan terobosan ini maka masa panen menjadi lebih cepat. Kalau dahulu membutuhkan waktu satu tahun namun dengan metode pemeliharaan ini maka masa panen untuk ukuran 250-300 gr/ekor dan untuk mencapai ukuran konsumsi (1 kg/ekor) hanya membutuhkan 3-4 bulan.
Untuk pemeliharaan ikan gurami ini ada cara lain untuk menghemat biaya pakan. Pakan biasanya menggunakan pelet, namun karena ikan gurami tidak rewel untuk masalah makanan maka pakan dapat disubstitusi dengan bahan lain misal cacing sutera, kotoran dan sisa pakan ayam atau cacahan dedaunan. Pemberian pakan diberikan dua kali sehari dengan bobot 2 % dari berat ikan, misal: berat bobot ikan di kolam adalah 100 kg maka pakan yang diberikan adalah 1 kg pakan sekali makan. Dengan cara ini maka akan menekan biaya pakan sekitar 70 %.
Syarat lokasi pembesaran ikan berbeda-beda menurut ukuran besar ikan. Ikan gurami pada dasarnya dapat dipelihara dalam kolam didaerah dengan ketinggian 50-600 m diatas permukaan laut (dpl). Namun bila dipelihara diatas 600 m dpl, maka ada kecenderungan proses pembesaran ikan akan melambat karena terkait temperatur yang ideal bagi ikan. Ikan gurami dapat tumbuh ideal dalam kisaran suhu 25-30 derajat celcius namun suhu ideal adalah antara 26-27 derajat celcius.
Pemasaran ikan gurami juga sangat luas baik dari petani pembenih ikan hingga petani yang membesarkan ikan gurami. Petani pembenih dapat menjual bibit gurami dari ukuran telur, kuku, hingga jari. Petani pembenih mempunyai prospek keuntungan paling besar karena dalam usahanya tidak membutuhkan pakan pelet. Petani pembenih dapat menangguk untung 60-70 %, sedangkan untuk petani pembesaran dapat memperoleh keuntungan 30-40 %. Dalam pemasaran ikan gurani sangat terbuka luas, pemasaran dapat dijual ke restoran, pasar atau tengkulak. Namun untuk pemasaran melalui tengkulak tentu saja harganya agak sedikit lebih rendah dibandingkan dengan memasarkan sendiri kepasar.
Sbr gbr: dialerbisnis.blogspot.com
Sbr gbr: dialerbisnis.blogspot.com
artikel oke banget,sekalian kasih info alamat jual benih ikan di jawa/jateng...succees
ReplyDelete