Mekanisme kerja vitamin C sebagai antioksidan yaitu menangkap dan meredam zat-zat berbahaya yang dapat membahayakan dan merusak sel tubuh. Tubuh kita sangat membutuhkan vitamin C. Bila tubuh kekurangan vitamin C maka akan meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes mellitus, penyakit hati dan penyakit mata.
Selain vitamin C, sirsak juga kaya antioksidan lain dalam bentuk fitokimia diantaranya senyawa aseltahid, amiloid, anonain, anomurisin, ananol, atherosperminin, betasitosterol, kampesterol, sitrulin, galaktomanan, prosianidin, dan tanin. Senyawa-senyawa ini bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit terutama kanker sehingga semakin mengukuhkan sirsak sebagai tanaman yang ajaib (panasea) yang bermanfaat sebagai obat herbal alternatif. Bahkan, konon keampuhan manfaat sirsak 10.000 kali lebih ampuh dibandingkan dengan kemoterapi untuk penderita kanker.
Bagian tanaman sirsak yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan adalah buah, daun, kulit kayu, bunga dan biji. Berdasarkan riset terhadap kandungan fitokimia sirsak, tanaman ini mempunyai berbagai khasiat untuk pengobatan beragam penyakit. Pada umumnya semua bagian dari pohon sirsak adalah bermanfaat sebagai obat namun untuk keperluan pembuatan simplisia yang digunakan adalah daun, kulit kayu dan bunga sirsak.
Dengan segudang manfaat, tanaman sirsak dapat diolah sebagai bahan obat herbal yang selain mendatangkan manfaat kesehatan juga mempunyai peluang ekonomi dengan memproduksinya memperkaya khasanah obat tradisional nusantara. Sebagai wirausaha obat herbal, pada dasarnya sirsak khususnya daunnya dapat diolah menjadi simplisia (ekstrak) menjadi kapsul atau teh herbal. Proses pembuatan simplisia daun sirsak terdiri atas beberapa tahap yaitu pencucian, penirisan, pengirisan, pengeringan dan pengemasan. Semua tahapan diatas harus diperhatikan untuk mencegah hilangnya zat-zat berkhasiat yang terkandung dalam daun sirsak. Simplisia daun sirsak yang baik adalah bila kadar airnya rendah yaitu antara 10 % - 15 %, tidak mengandung kotoran, serta tidak ada penyimpangan warna, rasa dan aroma.
Daun sirsak yang dipilih adalah daun yang tidak terlalu tua atau terlalu muda. Sebaiknya diambil daun ke 4 atau 5 dari ujung. Pemilihan dengan metode ini dikarenakan kandungan annonaceous acetoginin pada kondisi ini adalah paling tinggi. Sedangkan tanaman yang baik yang digunakan sebagai sumber simplisia adalah tanaman sirsak yang tumbuh pada ketinggian 50 meter diatas permukaan laut. Daun yang sudah dipetik kemudian dimasukkan kedalam keranjang.
Daun sirsak dicuci dengan air bersih agar bebas dari kotoran, tanah dan debu yang menempel. Hal ini penting dikarenakan kotoran dapat mempengaruhi khasiat yang terkandung dalam bahan baku tersebut. Pencucian dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Setelah dicuci, daun sirsak dapat ditiriskan dalam wadah keranjang yang berlubang agar airnya dapat menetes kebawah.
Pengeringan bertujuan agar mengurangi kadar air, mempertahankan daya fisiologis bahan serta mengawetkan dan mempertahankan kualitas produk. Metode pengeringan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dijemur dibawah sinar matahari atau diangin-anginkan pada suhu kamar.
Pengeringan simplisia daun sirsak dengan bantuan sinar matahari biasanya dilakukan selama 3-5 hari atau setelah kadar airnya dibawah 8 %. Caranya adalah dengan menjemur daun sirsak diatas tikar atau rangka pengering. Selama pengeringan daun sirsak harus dibolak baliksetiap 4 jam agar merata keringnya.
Cara pengeringan lainnya adalah dengan menggunakan rak oven. Daun sirsak yang sudah ditiriskan dihamparkan dalam loyang lalu dioven dengan suhu 60 derajat celcius selama 30 menit. Selanjutnya simplisia daun sirsak siap dikemas dan disimpan ditempat yang kering serta terlindungi dari sinar matahari agar tidak rusak.
Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas simplisia daun sirsak yang sudah diproduksi. Kemasan dipilih sebaiknya yang mampu mencegah uap air masuk kedalam produk yang sudah jadi. Dengan demikian simplisia tidak mudah berjamur yang akan membahayakan kesehatan bila dikonsumsi.Selanjutnya simplisia dapat dibuat dengan berbagai bentuk seperti bahan rebusan, bubuk kering, atau bahan ekstrak daun sirsak.
Pembuatan Teh daun sirsak
Cara pembuatan teh daun sirsak pada dasarnya adalah sama dengan pembuatan simplisia daun sirsak. Hanya pada pembuatan teh daun sirsak ada proses perajangan daun sirsak setelah tahap penirisan. Dengan demikian bila teh daun sirsak diseduh dengan air panas akan memberi senyawa warna seperti teh pada umumnya. Selain itu, senyawa-senyawa yang terkandung dalam rajangan dapat larut dan diekstraksi oleh air. Tahapan pembuatan teh daun sirsak adalah sebagai berikut:
Daun sirsak yang dipilih adalah daun yang tidak terlalu tua atau terlalu muda. Sebaiknya diambil daun ke 4 atau 5 dari ujung. Pemilihan dengan metode ini dikarenakan kandungan annonaceous acetoginin pada kondisi ini adalah paling tinggi. Sedangkan tanaman yang baik yang digunakan sebagai sumber simplisia adalah tanaman sirsak yang tumbuh pada ketinggian 50 diatas permukaan laut. Daun yang sudah dipetik kemudian dimasukkan kedalam keranjang.
Daun sirsak dicuci dengan air bersih agar bebas dari kotoran, tanah dan debu yang menempel. Hal ini penting dikarenakan kotoran dapat mempengaruhi khasiat yang terkandung dalam bahan baku tersebut. Pencucian dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.Setelah dicuci, daun sirsak dapat ditiriskan dalam wadah keranjang yang berlubang agar airnyanya dapat menetes kebawah.
Perajangan bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. Sebaiknya daun sirsak dirajang dengan pisau tajam yang berbahan stainless steel. Kemudian bahan sirsak hasil rajangan disimpan dalam wadah yang bersih.
Rajangan daun sirsak dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada suhu kamar atau dengan menggunakan oven. Pengeringan rajangan daun sirsak dengan bantuan matahari biasanya dilakukan dengan lama waktu antara 3-5 hari atau kadar airnya dibawah 8 %. Selama masa pengeringan rajangan daun sirsak harus sering dibolak balik setiap 4 jam agar kadar kekeringannya merata. Cara pengeringan lain yaitu dengan mengoven rajangan daun dalam loyang pada suhu 60 derajat celcius selama 30 menit. Selanjutnya teh daun sirsak siap untuk dikonsumsi.
Pemasaran
Memasarkan obat herbal saat ini tidak sesulit dahulu, dengan semakin majunya teknologi informasi manfaat tanaman tertentu yang berkhasiat obat semakin cepat tersebar ke masyarakat. Dan saat ini pula banyak toko obat ataupun apotik tidak malu-malu lagi menjual selain obat farmasi juga menjual obat alternatif/herbal, sehingga memudahkan bagi produsen obat herbal memasarkan ke masyarakat melalui toko obat dan apotik. Namun untuk menjaga standarisasi kualitas obat, alangkah perlunya berkonsultasi dan mendaftarkan produk di Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) setempat. Selamat Wirausaha.
Info lebih lanjut:
Bahan Baku:
Bros' Farm
Pondok Aren Indah
Jl Akasia III B3/4
Pondok Aren - Tangsel - Banten
Dewi
021-96028259
dewi8377.blogspot.com
Kursus:
Pelatihan Herba Karyasari
- Jl Klamono Blok A5 No 4 Perum Jatiwaringin Asri
Pondok Gede
Tlp: 021-98259516
- ITC Cempaka Mas Lt 6 No 2A
Cempaka Putih - Jakpus
Tlp: 021-42900420
Natural Healing Course
Jl Kayu manis I no 1 Jaktim
Tlp: 021-8519910
Sbr gbr: trubus-online
artikel ini cukup bagus bro dan aku suka dan juga sangat aku suka ulasanya yg cukup tajam dan juga sala kenal dari mico batam islands, dan sekalian bagi teman2 yg ingin download film box office ampe setengah semi silakan kunjungi situsnya ya, makasi admin disini juga keep blogging to you and makasi
ReplyDelete