Sbr: myboringoldlife.blogspot.com
DuniaWirausaha.com - Kambing memang sudah menjadi hewan peliharaan yang lazim dipelihara masyarakat kita. Namun meskipun sudah dikenal lama, masih sedikit orang yang pernah merasakan kenimatan susu kambing. Hmmm.....susu kambing ? emang enak ya...mungkin banyak bayangannya tidak enak karena membayangkan bau prengus kambing. Tapi coba berkunjung ke kedai susu kambing “Oke” yang ada di jalan lingkar utara di Condong Catur – Yogyakarta, anda akan kesulitan mencari mencari tempat duduk karena banyaknya pengunjung. Susu kambing dihidangkan berteman dengan roti atau jagung bakar, maknyus tenan.... Kedai susu milik Mas Bondan ini yang menyajikan susu kambing sebagai menu utama dan menu pendampingnya adalah berbagai jajanan tradisional seperti singkong rebus, ketan bakar, jagung bakar dan rebus, serta pisang bakar dan rebus. Di kedai ini aroma prengus susu kambing seolah-olah hilang menjadi minuman yang berkhasiat karena mengandung berbagai vitamin yang konon lebih berkhasiat dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambing ini biasanya dijual untuk mengobati sakit asthma ataupun vlek.


Jangan tanya harga susu kambing dari peternak hingga penjual di kedai-kedai susu segar, harganya berlipat-lipat jauh diatas harga susu sapi. Harga jual susu kambing di tingkat peternak sekitar 15 ribu rupiah perliter, bila sampai ketangan konsumen akhir harga seliternya bisa 30 – 40 ribu atau kalau eceran di kedai susu segar bisa 10 – 15 ribu / gelas. Bandingkan harga susu sapi ditingkat petani yang hanya 1.300 rupiah perliter atau susu kemasan perliter hanya sekitar 15 ribuan. Harga susu kambing jauh lebih mahal. Jadi memelihara susu perah lebih menguntungkan dibandingkan dengan sapi perah, keuntungan lain adalah lahan yang lebih kecil juga biaya pakan yang lebih murah.

Kandang kambing perlu dipersiapkan terlebih dahulu dengan membuat model baterai agar menghemat tempat. Kandang sebaiknya berbentuk panggung dengan alas kandang berlubang agar kotoran kambing dengan mudah jatuh kebawah. Dibawah kandang perlu dibuat lantai yang miring kedepan dan diberi parit, hal ini akan memudahkan untuk membersihkan kotoran kambing.

Pada umumnya petani peternak kambing perah memelihara kambing peranakan ettawa (PE) sebagai kambing penghasil susu. Bagi pemula yang ingin berwirausaha sebagai penghasil susu kambing disarankan membeli kambing PE yang sudah siap kawin alias cukup umur atau umurnya diatas 15 bulan. Induk kambing PE ini kemudian perlu dijodohkan dengan pejantan. Bila membeli pejantan belum sanggup, pejantan bisa saja dengan model sewa pejantan atau dipacak. Setelah melewati masa bunting sekitar 4 bulanan, induk betina ini akan melahirkan anak kambing dan mulai masa laktasi atau menyusui. Selama laktasi ini anak kambing dibiarkan menyusui ke induknya sekitar 2 minggu dan kemudian anak kambing ini disapih dari induknya. Setelah disapih anak kambing diberi susu pengganti yaitu susu sapi. Setelah itu induk kambing dapat diperah sebagai penghasil susu. Masa laktasi kambing betina ini minimal 1 tahunan. Untuk menjaga kualitas susu, maka sanitasi kandang perlu dijaga tetap bersih dan kering sehingga tidak menimbulkan bau yang akan mempengaruhi kesehatan kambing dan kualitas susu. Selama laktasi ini juga perlu pemisahan antara kambing betina dan kambing jantan, karena dari pengalaman peternak cara ini bisa menghindarkan dari munculnya bau prengus pada aroma susu.     



Pakan kambing perah ini juga tidak rumit bisa diberikan berbagai rumput yang ada disekitar kandang seperti rumput gajah, benggala, setaria bahkan rumput teki juga doyan. Selain rumput kambing juga bisa diberi pakan dari limbah hasil pertanian seperti batang jagung/tebon, daun kacang tanah, daun jagung, daun ubi jalar dsb. Untuk menghemat dan meningkatkan kualitas susu dapat diberi campuran berupa konsentrat atau ditambah dengan ampas tahu. Pemberian pakan sebaiknya menghindari pakan dari tanaman bunga-bungaan karena akan menyebabkan kambing terkena diare.  

Susu kambing yang dihasilkan dapat dijual sendiri dengan mendirikan kedai susu segar atau dapat dijual ke pedagang warung/kedai susu segar. Susu kambing ini juga bisa diolah lebih lanjut menjadi susu bubuk atau permen sehingga hasil produksi susu kambing lebih awet dan tidak mudah rusak. Dapat pula memasarkan susu kambing ini di berbagai media online seperti swanetwork atau agromaret. Selamat Wirausaha.


Referensi:
Brian Koesoema Adhie
Jl Kota Bunga, Panggung
Cianjur Jabar
Telp: 0263 511748

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top