![]() |
Sbr: decorative1.blogspot.com |
Ternyata peminat penggemar lampu hias yang unik dan artistik tidak hanya dari masyarakat sendiri bahkan peminat asingpun menggemari produk tersebut. Dengan berbekal cita rasa seni dan kreativitas untuk mengolah segala bahan yang ada disekitar, menjadi wirausahawan lampu hias yang artistik bukanlah impian yang susah untuk diwujudkan.
Dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah maka tidak akan kesulitan mencari bahan baku lampu hias yang ramah lingkungan ini, bahkan akan menambah keunggulan bersaing karena bahan baku tersebut sangat khas hanya dijumpai di tanah air saja. Bahan baku yang dapat dijadikan lampu hias bisa dari batang kayu, bambu, akar pohon, pelepah pisang, kain tradisional, kulit jagung dan masih banyak bahan baku lainnya terserah pada kreativitas kita. Mengkombinasikan dengan berbagai bahan baku yang unik ini akan menjaga keunggulan daya saing produk terhadap pesaing usaha sejenis termasuk lampu hias impor khususnya barang dari China yang lebih murah.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat lampu hias unik ini juga tidak membutuhkan peralatan yang rumit dan mahal hanya bermodal alat pertukangan sederhana seperti pahat, mesin bor, gergaji, obeng, tang, amplas kayu, cat, vernis/pelitur, paku, kawat, lem, plastik mika, kabel, fitting, saklar lampu maka sudah dapat digunakan untuk membuat lampu hias. Atau kalau masih males melakukan pengerjaan pertukangan, pembuatan lampu hias bisa di maklon alias outsourcing selama disekitar lingkungan ada tukang yang mau menerima pesanan pengerjaan kayu dan anda tinggal merangkai sekaligus proses finishing.
Dalam pengerjaan lampu hias konvensional pada dasarnya ada beberapa komponen utama yaitu tiang/kerangka, dudukan/alas serta kap lampu namun pakem desain tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan selera atau disesuaikan dengan tempat dimana lampu hias ini akan diletakkan. Dalam pemilihan bahan baku, kerangka ataupun dudukan lampu sebaiknya kokoh tidak mudah goyang atau jatuh. Oleh karenanya harus memperhatikan kualitas bahan baik kayu ataupun bambu yang digunakan. Untuk tiang kerangka atau dudukan lampu berbahan kayu, sebaiknya menggunakan kayu yang cukup tua dan kering agar tidak mudah retak atau pecah. Kayu yang sering digunakan adalah kayu mahoni, jati, ada pula yang memilih dari kayu kopi. Kayu mahoni relatif mudah didapat dan tidak terlalu keras sehingga mudah untuk dibentuk. Kayu jati adalah pilihan lainnya, kayu jati bagus tekstur kulit kayunya namun mahal dan keras. Selain kayu dapat pula memanfaatkan batang bambu. Bambu yang dipilih adalah bambu dari jenis tertentu seperti bambu petung yang dikenal memiliki ukuran batang yang cukup besar. Pemilihan batang bambu sebaiknya yang sudah tua dan kering agar tidak mudah mengkerut dan pudar teksur warnanya.
Pemasaran lampu hias yang ramah lingkungan ini bisa dilakukan dengan ikut serta dalam even-even pameran kerajinan. Dalam pameran ini selain memperkenalkan produk juga untuk membuka pasar baik lokal ataupun manca negara. Dimana dalam even-even ini banyak pula pembeli asing yang memang sengaja mencari produk-produk unik langsung dari produsen. Cara lain untuk memasarkan lampu hias ini dengan cara membuka gerai dipusat perbelanjaan atau dilokasi wisata dimana banyak lalu lintas orang. Dapat pula memajang barang-barang tersebut di situs internet atau online. Dengan memanfaatkan internet, banyak pelaku usaha ini yang sudah merasakan manfaatnya dengan datangnya permintaan tidak hanya dari dalam negeri saja bahkan luar negeri. Atau dapat pula menitipkan lampu-lampu hias ke toko lampu. Selamat Wirausaha.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.