Sbr gbr : radar-bogor.co.id
DuniaWirausaha.com - Keong sawah (tutut) dan keong emas sebelumnya adalah termasuk siput air tawar yang jarang dilirik sebagai bahan pangan. Keong sawah (Pila ampullacea) atau dikenal dengan tutut mempunyai bentuk cangkang yang berwarna coklat kehitam hitaman dengan ujung cangkang yang agak runcing, sedangkan keong emas (Pomacea canaliculata) mempunyai cangkang yang berwarna keemasan dengan ujung cangkang yang tidak runcing. Keong emas sebelumnya adalah hewan hias yang cantik dipelihara di akuarium atau dikolam. Namun setelah keong emas terlepas ke daerah perairan dan kemudian hewan ini menjadi hama khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah.  Keong emas menjadi hewan yang mengganggu tanaman sawah termasuk merusak padi. Penyebaran keong emas sangat cepat hingga mengganggu produksi pertanian. Keong ini memang memiliki kemampuan reproduksi yang luar biasa.  Namun setelah mengetahui bahwa keong emas dapat diolah menjadi masakan lezat, budidaya tutut dan keong emas adalah peluang yang dapat mendatangkan pundi-pundi rejeki.

Saat ini masakan berbahan tutut dan keong emas lagi booming. Banyak penjaja makanan yang menawarkan menu masakan berbahan dasar dari siput darat ini. Tidak hanya pedagang dengan menggunakan gerobak yang menjajakan masakan ini bahkan warung dan mobil toko seringpula dijumpai ikutan berjualan. Pelaku usaha yang menyuplai keong sawah dan keong emas saat ini merasa kewalahan karena permintaan masyarakat mulai membludak. Ditambah lagi anggapan di tengah masyarakat kalau tutut dapat membantu mengobati sakit kuning/liver, sakit maag dan tentu saja menambah nafsu makan. Dan tidak ada salahnya pula usaha budidaya keong sawah dan keong emas ini patut dicoba karena teknik budidayanya mudah, murah investasinya dan cepat hasil panennya.

Budidaya keong sawah dan keong emas ini memang mempunyai pasar yang luas. Hewan air tawar ini bisa digunakan sebagai bahan baku dasar untuk diolah sebagai bahan pangan baik untuk pakan ternak dan bisa menjadi masakan manusia yang lezat. Sebelumnya hewan keong ini diolah sebagai campuran bahan baku pakan ternak karena mengandung gizi yang tinggi. Namun keong ini dapat diolah menjadi makanan manusia yang ternyata juga oke. Keong air tawar ini bisa dimasak menjadi beraneka resep makanan seperti sate, bumbu gule, sup keong, dsb. Bahkan kita dapat mencoba melakukan diversifikasi menu untuk diolah lebih lanjut dalam bentuk bakso dan kerupuk.

Untuk budidaya tutut dan keong emas ini tidak butuh persiapan yang rumit, namun mempersiapkan kolam pemeliharaan yang airnya senantiasa mengalir lebih dianjurkan untuk menjaga kualitas air dimana siput ini hidup. Calon indukan siput ini dipilih dengan ukuran yang besar dan bentuk badan yang sehat. Tidak lama bila sudah siap matang kawin, indukan keong akan menghasilkan telur yang akan menempel di dahan, daun, ranting tanaman. Setelah menetas anakan keong akan kembali ke lingkungan air. Mempersiapkan situasi kolam seperti habitat asli dimana siput ini hidup akan memudahkan pemeliharaan karena siput atau keong ini dapat mencari makan sendiri. Namun untuk memacu pertumbuhan berat, petani pemelihara dapat menambah asupan makanan berupa daun-daunan yang disukai hewan ini. Keong sawah dan keong emas ini sangat menyukai daun tanaman seperti daun pisang, daun singkong, daun talas dan daun pepaya. Untuk pemberian pakan dedaunan ini dapat dilakukan sehari dua kali. 

Menjaga kelembaban kolam juga perlu diperhatikan agar hewan siput ini tetap betah tinggal dikolam pemeliharaan. Juga menjaga kebersihan kolam dengan senantiasa menyingkirkan bahan berbahaya termasuk limbah kimia agar tidak mengendap didasar kolam agar keong ini tetap hidup dan menjaga agar tidak masuk kedalam tubuh mereka sehingga tetap aman dikonsumsi. Untuk pembesaran keong, selama pemeliharaan selama beberapa minggu akan meningkatkan bobot siput dan siap untuk dipanen. 



Pemasaran keong sawah dan keong emas ini dapat dijual kepada pengepul atau dijajakan langsung kepasar. Harga yang dijual dari tingkat petani berkisar Rp. 1.000 hingga Rp 1.500/kilo, namun bila sudah sampai dipasar harga jualnya mencapai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 perkilonya. Untuk memaksimalkan keuntungan petani memang sebaiknya melakukan sortasi panenan dengan menyeragamkan ukuran keong agar harga jualnya meningkat. Budidaya keong sawah dan keong emas ini cocok dijadikan sebagai usaha sambilan karena tidak membutuhkan perhatian yang ekstra. Bahkan kalau serius pasar peminat siput air tawar ini masih sangat luas. Selamat Wirausaha.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top