Sbr gbr: bbc.co.uk
Dunia Wirausaha - Ikan memang sohor dengan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Bangsa yang gemar mengkonsumsi ikan seperti Jepang dan korea melahirkan generasi baru yang unggul dan menjadi bangsa yang maju. Ikan juga banyak dimanfaatkan dalam berbagai makanan suplemen yang menunjang kesehatan manusia. Keunggulan lainnya adalah ikan tersedia banyak dari alam dan harganya terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Berbeda dengan sumber protein hewani lainnya seperti daging yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga ikan. 




Namun sayangnya karena ikan mengandung kandungan gizi yang tinggi, oleh karenanya daya tahannya akan cepat hilang diurai oleh bakteri pengurai. Bahkan hasil produksi perikanan laut akan terbuang percuma bila tidak diolah dengan segera dan tanpa cara yang benar. Oleh sebab itu di banyak sentra perikanan laut, sisa limbah ikan menjadi gangguan pencemaran lingkungan khususnya bau yang kurang sedap. Sebenarnya ikan selain dikonsumsi segar dapat diolah dalam berbagai macam. Salah satu alternatif pengolahan ikan adalah menjadi kecap ikan yang dapat mendatangkan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat atau pemberdayaan ekonomi lingkungan selain mengurangi gangguan pencemaran. 

Masyarakat Asia sebenarnya sudah lama mengenal kecap di luar negeri produk ini dikenal dengan fish sauce. Kecap dikenal dan digunakan sebagai penyedap serta pemberi rasa untuk makanan. Kecap secara umum dibedakan menjadi kecap manis dan asin. Kecap manis pada umumnya berasal dari pengolahan kedelai, namun untuk kecap asin dapat berasal dari pengolahan sumber daya laut khususnya ikan dan udang. Masyarakat kita juga sudah akrab mengkonsumsi dua macam kecap ini. Disetiap warung atau restoran makanan seringkali tersedia dua macam kecap ini. 

Pembuatan kecap ikan juga tergolong mudah tanpa proses pengolahan yang rumit serta membutuhkan bahan baku yang tidak banyak macamnya. Alhasil, ongkos produksinya juga tidak mahal dan tidak membutuhkan investasi yang mahal untuk proses pembuatannya. Bahan yang dibutuhkan adalah ikan, enzim papain (pepaya), bumbu rempah (gula merah, laos, wijen, sereh, ketumbar, bawang putih, kemiri dan daun salam). Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah kompor, pisau, panci masak, blender, thermometer dan kain saring. 

Untuk pemrosesan secara tradisional mulai dari bahan baku hingga menjadi kecap ikan membutuhkan waktu yang lama (kurang lebih 3 bulan), namun dengan melakukan rekayasa dengan bantuan enzim proteolitik dapat mempercepat proses adaptasi mikroorganisme dalam menghidrolisis protein ikan. Enzim proteolitik yang alami dan murah bisa didapat dengan memanfatkan getah pepaya yang mengandung papain atau buah nenas muda yang mengandung bromelin. 

Secara umum proses pembuatan kecap ikan adalah sebagai berikut, masukkan ikan yang sudah diblender sebanyak 50 gr kedalam panci dengan air sebanyak 250 ml. Mencampur enzim proteolitik (papain) dengan konsentrasi 0,6 %, jaga dalam suhu 50 derajat celsius selama 32 jam. Kemudian diamkan hingga dingin, saring dengan kain saring hingga mendapatkan cairan hidrolisis yang siap untuk dimasak bersama bumbu rempah (gula merah, laos, wijen, sereh, ketumbar, bawang putih, kemiri dan daun salam). Setelahnya, cairan akhir ini disaring dan kecap yang dihasilkan dimasukkan kedalam kemasan botol. 

Kecap ikan ini adalah produk pangan yang sebaiknya lulus uji standarisasi sehingga menjamin keamanan dan kesehatan konsumen. Untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, produk kecap ikan yang dihasilkan di uji di laboratorium sebelum dipasarkan. Termasuk pula memproses perijinan dari Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal dari MUI. 


Dalam memasarkan produk, brand atau merk memang penting dalam memperkenalkan produk kepada calon konsumen. Brand yang kuat akan memudahkan penerimaan konsumen akan suatu produk. Sebagai wirausaha pemula dalam produksi kecap ikan dimana merk yang ditawarkan belum dikenal luas sebaiknya produk diperkenalkan kepada lingkungan terdekat dulu baru kemudian dilakukan pemasaran secara umum. Bisa diperkenalkan dengan memberi contoh (sampel) produk pada saat pada lingkungan rumah, arisan, pertemuan warga. Atau bisa pula digabung dengan mencoba memasarkan dengan membuka sistem distribusi keagenan atau pengecer, menitipkan ke kios, atau toko makanan. Namun diatas itu semua, membangun kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas prima dengan harga yang kompetitif adalah hal yang utama. Selamat Wirausaha.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top