DuniaWirausaha.com - Mungkin hanya sebagian anggota masyarakat kita yang pernah merasakan lezatnya daging kepiting soka (Scyla Serrata). Berbeda dengan kepiting lain, saat mengkonsumsi kepiting biasanya harus dipisah antara cangkang dengan dagingnya. Kepiting soka dapat dimakan semuanya karena cangkangnya memang lunak sehingga dapat dikunyah semua anggota badan si kepiting lezat ini. Kandungan gizi kepiting ini juga menyehatkan dan bagus bagi tumbuh kembang anak. Kandungan gizi kepiting soka adalah tinggi karena dapat sebagai sumber protein, vitamin, dan rendah lemak. Hebatnya lagi dalam setiap 100 gr dagingnya mengandung Omega-3 (EPA),  Omega-3 (DHA),  dan Omega-6 (AA). Oleh karenanya mengkonsumsi daging  kepting soka dapat mendorong pertumbuhan dan kecerdasan anak dan juga bagus untuk menjaga kesehatan jantung. 



 
Dengan segudang keunggulannya tidak mengherankan menjadikan kepiting soka menjadi unggulan  usaha perikanan nasional. Permintaan akan produksi kepiting soka tidak hanya datang dari dalam negeri saja bahkan hingga manca negara. Sayang, produksi perikanan dari budidaya kepiting ini belum mampu memenuhi permintaan pasar tersebut. Dengan kondisi ini masih sangat terbuka peluang untuk membudidayakannya bahkan seantero nusantara. Sehingga secara makro dapat meningkatkan kemampuan ekonomi nasional khususnya pemberdayaan ekonomi setempat.

Eh....ada yang lupa. Mungkin ada yang bertanya apakah mengkonsumsi kepiting soka adalah halal? Berdasarkan keputusan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Rabiul Akhir 1423 H./15 Juni 2002 M memutuskan bahwa mengkonsumsi kepiting adalah halal. Beberapa pertimbangannya adalah kepiting dikategorikan sebagai hewan air karena bernafas dengan insang, berhabitat di air, tidak akan pernah mengeluarkan telur di darat melainkan di air karena memerlukan oksigen dari air. Dan habitat kepiting ada yang hidup di air tawar saja, hidup di air taut saja, hidup di air laut dan di air tawar, dan tidak ada yang hidup atau berhabitat di dua alam. Nah, sudah lebih yakin kan kehalalannya. 

Kepiting soka atau seringkali disebut dengan kepiting bakau karena sering tinggal di daerah mangrove atau bakau. Kalaupun dibudidayakan oleh manusia akhirnya ditempatkan pada lokasi yang mirip pada habitat aslinya yaitu pada karamba di tambak ikan. Pada umumnya budidaya kepiting soka adalah usaha pembesaran saja karena masih sulit untuk dipijahkan secara buatan. Sehingga usaha pembesaran kepiting soka ini membutuhkan pasokan bibit kepiting yang kemudian dibesarkan dalam karamba sebelum akhirnya dipanen. Usaha untuk usaha pembibitan karena masih jarang yang mengusahakan dari panti pembenihan (hatchery). Untuk teknis budidaya bisa menghubungi dinas perikanan setempat.

Pasokan bibit biasanya dapat diperoleh dari nelayan. Memang agak sulit juga mendapatkan bibit ini dalam jumlah dan kualitas yang seragam. Namun jangan khawatir kesulitan menemukan bibitnya. Semua perairan nusantara adalah habitat dimana kepiting ini hidup khususnya di hutan-hutan bakau. Biasanya kepiting soka ditangkap masih dalam ukuran  kecil dengan ukuran cangkang kurang dari 10 cm. Dalam sorting bibit harus dipilih bibit yang sehat bukan yang sakit, tidak terlalu tua atau terlalu muda. 

Dengan pemeliharaan dalam karamba selama 3-4 minggu kepiting soka sudah dapat dipanen dengan bobot minimal 100 gr / ekornya. Pemeliharaan kepiting soka ini juga tidak sulit. Untuk umpan pakan, kepiting ini mau diberi makanan apa saja termasuk rucah ikan, limbah pemotongan hewan hingga limbah makanan. 

Untuk menjadikan cangkang kepiting soka menjadi lunak ada perlakuan khusus yang harus dilakukan. Di alam, kepiting - seperti halnya hewan crustacea lain - yang mengalami ganti kulit (moulting).  Dalam pemeliharaan di karamba untuk merangsang ganti kulit, hewan ini harus dibuang sepasang capit dan 3 pasang kakinya. Dengan perlakuan ini kepiting akan segera mengganti kulit dan tumbuh lebih cepat sehingga hasilnya adalah cangkang badan yang lunak. 

Panenan kepiting soka bisa dipilih apakah untuk kebutuhan ukuran konsumsi, penggemukan, produksi kepiting cangkang lunak, produksi kepiting telur. Untuk memasarkan hasil panen tidaklah sulit dan pasarnya sangat luas. Bila masih sulit mencari konsumen, bisa ditawarkan ke restoran/rumah makan sea food. Namun dalam menjaga hubungan dengan pelanggan memang harus dijaga kualitas dan frekwensi pasokan yang senantiasa terjaga. Selamat Wirausaha.













Referensi budidaya dapat mengunjungi:
Website: penyuluhpi.blogspot.com/2012/06/mengenal-kepiting-soka.html

Sbr gbr: hkti.org

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top