DuniaWirausaha.com - Mungkin anda pernah merasakan kelezatan kebab ? semacam burger ala timur tengah. Dengan bahan utama irisan daging tipis, salad plus mayonaise didalam balutan taco ataupun roti yang membungkusnya. Irisan daging tipis yang dipotong dari panggangan menambah lezatnya kebab. Kebab konon berasal dari timur tengah yang kemudian menyebar ke Eropa Selatan hingga Turki, India dan kini hadir di tengah-tengah kita. Kata kebab dalam bahasa arab sebenarnya berarti daging goreng. Tapi kok pada kenyataannya kok sedikit berbeda yaa..... Daging yang menjadi pengisi utama makanan bukannya di goreng namun di panggang dengan panggangan vertikal bukan horizontal.
Dengan selera masyarakat kita yang terbuka dengan menu asing membuka peluang usaha baru dari dunia kuliner. Membuat kebab sebenarnya tidaklah sulit karena cara memasaknya tidak membutuhkan skill yang tinggi. Makanan kebab sudah banyak berubah dari aslinya, selain variasi yang banyak juga kini sudah disulap menjadi makanan cepat saji. Sehingga tidak sulit memasak hingga penyajiannya. Saat ini variasi kebab beraneka ragam tergantung negara yang mengembangkannya. Di Indonesia, sajian kebab pada gerai kebab terlihat lezat dan menarik karena sudah dikemas yang eye catchy. Termasuk gerobaknya yang memiliki kombinasi warna ngejreng.
Bagi yang males untuk melakukan set usaha kebab sendiri saat ini juga sudah ada beberapa rekanan usaha yang bersedia menerima kerjasama dalam baik bentuk peluang usaha (business opportunity - BO) dan waralaba (franchise). Perbedaan antara BO dengan waralaba tentu saja berbeda. Biasanya pada BO, pemilik brand/merk memberikan bantuan/fasilitas yang terbatas kepada mitra usaha. Sedangkan dalam bentuk waralaba (franchise), layanan bagi mitra usaha (franchisee) lebih komprehensif diberikan dari sang franchisor.
Dengan menggandeng kemitraan dengan pemilik usaha yang sudah sukses (franchisee) akan memudahkan bagi para pemula (start up). Pemula tidak perlu bingung bagaimana merekrut hingga training sdm, logistik bahan baku, layout dan lokasi outlet, software keuangan usaha hingga quality control. Bahkan bagi pemilik waralaba yang bagus malah mau membelanjakan anggaran iklan di media massa secara nasional.
“Jer basuki mawa bea” itu kata pepatah Jawa yang artinya kalau belajar itu membutuhkan pengorbanan alias biaya. Jadi semakin lengkap layanan yang diberikan oleh pihak franchisor kepada franchisee maka biaya investasi untuk ikut sistem waralaba ini akan semakin mahal. Namun ingat selain biaya investasi menjadi mitra waralaba, ada investasi (modal kerja) lain yang harus disediakan seperti sewa lokasi, gaji karyawan, sarana transportasi lokal dsb. Untuk investasi usaha kebab ini ‘agak’ sedikit mahal bisa berkisar 30 hingga 70 jutaan. Namun fasilitas yang didapat juga akan sepadan dengan harganya, dan hal yang terpenting adalah dengan ikut ke dalam model kemitraan ini baik dalam BO ataupun waralaba akan mengurangi resiko kegagalan usaha (bukan menghilangkan resiko sama sekali).
Pemilihan lokasi usaha yang direkomendasikan tentu saja adalah lokasi yang strategis. Strategis tentu saja lokasi yang diakses oleh banyak calon konsumen. Lokasi yang bagus ini bisa di lingkungan perumahan, kampus/sekolah, mal/pusat perbelanjaan. Namun kalau untuk menekan budget sewa lokasi yang terbatas bisa menyewa depan minimarket yang relatif terjangkau dibandingkan sewa di mall. Selamat Wirausaha.
Informasi Usaha:
PT. Baba Rafi Indonesia
Jl. RS. Fatmawati No 33
Pondok Labu - Jaksel
021- 7660487
babarafi.com
Corner Kebab
Komplek Ruko Ogie Plaza Blok A 2-3
Jln. Siliwangi no.8 Tangerang Selatan
Phone : +6221 – 7493969, 6221 – 91309309 (Hunting)
Hotline : +6221 – 93581455 , +62812.311.9071
Fax : +6221 - 7493768
Web : cornerkebab.com
Email : unix.ugpm@gmail.com
Arabian Kebab
Jl. Mangga3 No 150 Perum I Kranji Bekasi
Telpon : 021-80386971
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.