DuniaWirausaha.com – Kesehatan adalah sebuah kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada umatnya. Dengan kesehatan yang prima, manusia dapat menunaikan tugasnya dengan baik serta dapat mencari rejeki dengan baik dan lancar. Demikian sebaliknya, sakit akan mempersulit kehidupan seseorang. Oleh karenanya manusia senantiasa diwajibkan untuk menjaga staminanya tetap prima. Namun bilamana sakit tentu saja harus segera berobat. Untuk menjaga stamina ataupun berobat dikala sakit, saat ini terdapat banyak pilihan berobat. 

Pengobatan yang sudah lazim adalah pengobatan medis dengan bantuan dokter dan obat-obatan kimia untuk menyembuhkan sakit. Namun saat ini, pengobatan alternatif juga semakin digemari oleh masyarakat selain pengobatan medis. Masing-masing metode pengobatan memang ada kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pengobatan medis memang dapat dijelaskan secara logika karena dapat dirunut prosesnya. Namun kelemahannya bahwa obat kimia itu ibarat racun yang senantiasa meninggalkan residu kimia di badan dimana kalau dosisnya tinggi juga tidak bagus bagi kesehatan. Dewasa ini terdapat pula obat-obat herbal yang ternyata tidak kalah khasiatnya dibandingkan obat kimia dalam menyembuhkan penyakit. Efek sampingnya juga lebih rendah dibandingkan obat medis. Dan hal yang terpenting pula bahwa obat herbal ini dari harganya juga lebih terjangkau bagi masyarakat karena bahan bakunya dapat diperoleh di tanah air sendiri. 
-->

Keanekaragaman flora Indonesia memang tinggi. Dengan posisi pada daerah tropis memungkinkan berbagai tanaman - termasuk tanaman obat - dapat tumbuh disini. Menurut penelitian LIPI, dari 40.000 tanaman obat yang ada didunia, 30.000 tanaman diantaranya berada di bumi pertiwi kita. Jadi sangat luar biasa tanah air kita khususnya mengenai kekayaan flora tanaman obat nusantara. Jadi tidak mengherankan setiap waktu dilansir berita baru tentang khasiat tanaman-tanaman yang ternyata memiliki khasiat obat.

Beberapa waktu lalu, masyarakat terkaget-kaget tentang kandungan buah merah sebagai buah dengan antioksidan tertinggi di dunia.  Buah merah ini kemudian diketahui berkhasiat sebagai obat anti kanker. Kemudian muncul beberapa tanaman lain seperti sirsak dan kulit manggis. Kelak akan selalu ada penemuan-penemuan baru dari tanaman-tanaman berkhasiat obat. Bahkan obat herbal tidak saja didominasi oleh bahan baku dari nusantara saja, masyarakat kita juga sudah mengenal obat herbal yang berasal dari impor seperti jintan hitam (habbatussauda) dan sari kurma. Bahan baku obat herbal ini juga bisa dibeli dari importir dengan harga yang terjangkau.

Dengan bahan baku yang melimpah serta pasar konsumen obat herbal yang luar biasa besar, berwirausaha dalam bisnis obat herbal menawarkan keuntungan tidak saja bagi pelaku usaha namun juga bagi masyarakat sekitar sebagai sumber tenaga kerja. Dengan serapan pekerja lokal adalah salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat  setempat. 

Pada dasarnya usaha herbal dibedakan kedalam kategori: industri jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu biasanya dibuat berdasarkan racikan resep leluhur mengenai khasiat obat dari tenaman tertentu untuk mengobati penyakit tertentu. Obat herbal standar sudah mengenal metodologi penelitian mengenai khasiat dan takaran (dosis) tanaman tertentu dan sudah dilakukan pembuktian ilmiah. Fitofarmaka sudah menyamai standar dengan obat medis modern yang dilakukan pembuktian ilmiah dan pembuktian uji klinis terhadap manusia. Sebagai wirausaha pemula tidak ada salahnya memulai dengan konsep usaha jamu meski produk yang dihasilkan jauh lebih modern. Usaha herbal dengan konsep obat jamu ini relatif sederhana dan lebih terjangkau investasinya, meski produk yang dihasilkan tidak kalah dengan obat herbal yang sudah standar. 

Peralatan untuk usaha obat herbal ini juga relatif tidak membutuhkan peralatan yang mahal harganya. Alat-alat yang dibutuhkan seperti: kompor, teko plastik, gelas takar, ember dan gayung, sarung tangan, cangkang kapsul, alat pengisi kapsul, sumpit, sendok plastik, baki plastik, mangkuk dan sendok makan, botol pipet, botol plastik, label dan lem, dan segel.

Proses pembuatan obat herbal relatif mudah hanya bahan bakunya saja yang agak berbeda karena tergantung racikan yang akan dibuat. Sebagai gambaran, untuk proses pembuatan obat herbal antihipertensi prosesnya sebagai berikut. Bahan baku yang akan digunakan adalah minyak habbatussauda, minyak zaitun dan minyak garlic (bawang putih). Ketiga komposisi bahan baku ini dicampur dalam perbandingan yang sama (1:1:1). Susun kapsul dalam alat pengisi kapsul dan dengan bantuan alat pipet, campuran ramuan ini dimasukkan secara hati-hati kedalam masing-masing kapsul. Kapsul  yang sudah diisi dengan bahan herbal kemudian ditutup dan dikumpulkan dalam mangkok atau baskom. Kapsul-kapsul tersebut kemudian dimasukkan kedalam botol, diberi label  dan akhirnya disegel. Perlu diketahui, pada label obat minimal berisi informasi seperti : komposisi/kandungan bahan, khasiat obat, aturan pakai, tanggal daluwarsa. 

Jangan lupa karena obat herbal menyangkut kesehatan manusia oleh sebab itu ada beberapa perijinan yang harus dimiliki, seperti bentuk badan usaha (mis: PT, CV); Izin usaha sebagai Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat; izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM); Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat; Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Islam (MUI). Memulai wirausaha obat herbal sepertinya njlimet dan mahal namun jangan salah sangka. Izin yang harus diperoleh memang banyak namun dengan modal sekitar sepuluh jutaan rupiah usaha sebagai produsen obat herbal ini sudah dapat dimulai.  

Pemasaran obat herbal ini bisa menyasar pasar grosir ataupun eceran. Kedua segmentasi ini tentu ada kelebihan dan kekurangan. Semakin panjang rantai distribusi akan mengurangi keuntungan karena pemberian diskon bagi setiap jaringan pemasaran. Oleh karenanya, semakin pendek distribusi produk semakin bagus karena keuntungan semakin tinggi, namun perputaran produk akan semakin lambat karena pihak yang memasarkan sedikit. Cari komposisi ideal antara jaringan distribusi optimal dengan perputaran produk sehingga akan memaksimalkan keuntungan. Selamat Wirausaha.
  

  
 
-->

2 comments:

  1. Bagus infonya sgt bermanfaat: tapi gimana caranya ya utk mendapat.komposi kandungan bahan

    ReplyDelete
  2. Makin manthab saja.. Ada pertanyaan bagaimana cara membuat daun/batang/umbi menjadi serbuk untuk dikapsulkan, apakah murni tanaman herbal, atau ada semacam bahan pengawet supaya tidak berjamur...? Trima kasih :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top