DuniaWirausaha.com – Dahulu daging bebek goreng kurang disuka karena dagingnya terkenal alot, amis dan keras. Oleh karenanya masyarakat tidak memposisikan bebek sebagai unggas konsumsi namun sebagai hewan produksi telur. Namun itu dahulu, saat ini daging bebek memang lagi naik daun. Daging bebek ikutan bersaing dengan daging unggas lainnya, seperti daging ayam. Dengan berbagai variasi metode masak yang inovatif menjadikan daging bebek berasa gurih dan garing. Sehingga saat ini banyak ditemui warung ataupun resto yang menjadikan daging bebek sebagai menu andalannya. Mungkin anda sudah kenal bebek nama-nama Bebek pak Slamet, Bebek Garang, Bebek Judes dsb. Bahkan kini di warung atau resto ini daging bebek goreng dijajakan dengan harga yang relatif lebih mahal dibandingkan ayam goreng. Trend permintaan bebek  konsumsi ini juga semakin hari semakin meningkat. Jadi yang dulu hanya dipandang sebelah mata namun kini banyak penggemarnya.



Dengan semakin menjamurnya warung makan ataupun resto yang menjajakan bebek goreng dalam daftar menu mereka menjadikan permintaan daging bebek melonjak. Lonjakan permintaan ini perlu dipandang sebagai peluang usaha.  Ladang usaha ini perlu segera ditangkap karena dapat sebagai pembuka lahan usaha yang menjanjikan. Ditambah lagi pemeliharaan (pembesaran) bebek konsumsi yang relatif singkat dan tahan terhadap penyakit. Siklus pembesaran bebek pedaging ini relatif singkat. Hanya dalam waktu 2 hingga 3 bulan bebek pedaging sudah dapat dipanen. Berbeda dengan bebek petelur yang membutuhkan waktu lebih lama. Bebek petelur butuh waktu 15 bulan sebelum berproduksi. Tidak seperti pemeliharaan ayam konsumsi yang lebih rentan terhadap penyakit yang seringkali datang. Modal usaha ini juga tidak butuh dana yang besar dan cocok diusahakan sebagai usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.  

Persiapan untuk usaha penggemukan bebek pedaging ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti survei lokasi kandang, tempat pemasaran,  persiapan kandang. Perlu melakukan survei lokasi yang sesuai sebelum dibangun kandang pemeliharaan. Lokasi kandang sebaiknya cukup jauh dari perkampungan untuk menghindari komplain dari warga. Pertimbangan pasar hasil pembesaran juga harus diperhatikan seperti apakah mau dijual dalam satu daerah atau keluar kota, dipasarkan ke warung/rumah makan yang ada disekitar lokasi usaha, apakah mau dipasarakan kepasar tradisional atau ke konsumen langsung.

Pembuatan kandang bebek bisa dilakukan untuk dua jenis kebutuhan yaitu kandang starter dan grower/finisher. Kandang kotak ini sebagai tempat pemeliharaan anakan bebek (DOD). Kandang starter berupa kotak berukuran 100x60x30 cm. Setiap kandang starter ini sebaiknya dapat menampung 40 ekor itik DOD. Kandang starter ini untuk memelihara  anakan bebek dari umur 1 hari hingga 4 minggu. Kandang ini bila berada di pegunungan yang dingin sebaiknya diberi alat pemanas seperti bola lampu agar menjaga suhu tetap hangat diwaktu malam hari. Tempat pakan dan minum harus tetap terjaga kebersihan dan asupannya. Untuk bebek pada fase starter ini bisa menggunakan pakan hasil produksi pabrik yang memang sesuai untuk fase starter. Pada tempat minuman bisa ditambah vitamin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Setelah berusia 4 minggu, anakan bebek bisa dipindah ke kandang grower/finisher. Untuk kandang grower ini ada beberapa tipe yang bisa dipilih, seperti kandang terbuka, kandang tertutup atau kombinasi antara kandang terbuka dengan kandang tertutup. Tipe kandang bebek ini bisa berbentuk halaman umbaran, kandang tertutup dengan alas tanah atau semen, atau bisa pula berbentuk panggung yang memudahkan untuk membersihkan kotoran.

Pakan pada saat bebek memasuki fase finisher, nutrisi memang berbeda dibandingkan fase starter atau grower. Kebutuhan bebek pada fase grower ini lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk tenaga (energi) dibandingkan dengan kebutuhan protein. Sedangkan untuk fase finisher, pakan bebek lebih bervariasi. Pakan merupakan proporsi  terbesar dalam biaya pemeliharaan bebek. Oleh karenanya  perlu inovasi untuk menekan biaya pakan dengan memanfaatkan potensi setempat yang bisa digunakan sebagai pakan. Berbagai macam alternatif pakan bebek yang dapat dimanfaatkan seperti, keong emas, ikan rucah, dedak/bekatul, ampas tahu dsb. Perlu ditambahkan pula dalam fase finisher ini adalah pakan suplemen berupa vitamin,mineral dan antibiotik/probiotik untuk menjaga stamina bebek dalam kondisi prima.

Pemeliharaan bebek untuk tujuan produksi bebek konsumsi /beternak bebek pedaging) memang relatif pendek. Dengan waktu pemeliharaan antara 2 hingga 3 bulan, bebek sudah bisa dipanen dengan menghasilkan bebek muda. Bebek muda ini memang cocok digunakan sebagai bahan kuliner karena dagingnya yang masih empuk. Dengan resiko kematian karena penyakit yang lebih rendah dibandingkan dengan unggas lainnya, bebek adalah pilihan tepat sebagai lahan usaha peternakan. Pemilihan lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan antara lokasi pemeliharaan yang mendukung dengan jarak pasar potensial akan lebih meningkatkan keberhasilan usaha beternak bebek pedaging ini.Selamat Wirausaha.
-->


Sbr gbr: indotwit.com
 






0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top