DuniaWirausaha.com - Malam-malam kelaparan ? Nggak usah bingung. Banyak warung makan yang enak dengan harga yang pas dikantong. Coba lihat di daftar menu yang disajikan, tentu ayam goreng adalah menu yang tidak akan pernah absen dari daftar. Ayam adalah hewan unggas  yang sukses dibudidayakan manusia. Namun karena selera yang senantiasa berubah, ayam bukan ras (buras) atau ayam kampung yang dahulu mendominasi sebagai sumber protein hewani unggas semakin lama semakin tergeser. Ayam ras pedaging (non buras) yang berasal dari introduksi impor mulai mengambil alih dominasi daging ayam kampung. Namun lidah memang tidak bisa bohong. Rasa lezat dan gurih dari daging ayam buras memang belum bisa terkalahkan. Tidak mengherankan ada beberapa resto yang tetap mengusung masakan berbahan daging ayam kampung sebagai unggulan mereka.  

-->

Ibu-ibu rumah tangga juga tetap menggemari daging ayam buras/kampung meski harganya lebih mahal dibandingkan ayam ras pedaging (non buras). Apalagi menjelang hari raya seperti Idul Fitri, permintaan ayam kampung melebihi pasokan yang ada. Saat itu harga ayam buras akan semakin meroket harganya. Meski permintaan ayam buras tinggi namun pasokan ayam kampung ini memang sulit digenjot. Salah satu penyebabnya adalah usaha budidaya ayam buras ini semakin dilupakan orang. Beternak ayam kampung selama ini kebanyakan dilakukan secara perorangan dan tradisional. Masih sedikit pelaku usaha yang mengelola peternakan ayam buras/kampung ini secara intensif dan modern. Prospek usaha pembibitan ayam buras ini tetap bagus karena pasarnya yang luas dan persaingan usaha yang rendah. Usaha budidaya ayam kampung (buras) bisa dipilih apakah ingin mengelola usaha pembibitan anakan saja atau pembesaran ayam buras pedaging atau dua-duanya. Artikel sederhana ini mencoba mengulas (meski kurang detail) bagaimana cara memulai usaha pembibitan ayam buras tersebut.   

Sebelum membuka usaha budidaya ayam buras ini harus ditentukan terlebih dahulu pasarnya yaitu peternak pembesaran ayam. Memang tidak mudah untuk mencari peternak pembesaran ayam kampung, namun jangan berkecil hati anak ayam yang dihasilkan tetap laku dipasarkan kepada masyarakat umum khususnya dilingkungan perkampungan/pedesaan hingga pinggiran kota. Alangkah lebih baik lagi bila membentuk kelompok peternak yang membagi tugas antara peternak penyedia bibit ayam (Day Old Chicken - DOC) dengan peternak pembesaran. Dengan kolaborasi ini semakin memantapkan sinergi antar anggota kelompok.

Lokasi budidaya ayam buras ini sebaiknya ada jarak yang cukup jauh dengan lingkungan pemukiman untuk menghindari keluhan warga terhadap bau yang kurang sedap. Lokasi antara tempat budidaya dengan pasar yang dituju sebaiknya juga tidak terlampau jauh untuk menghindari ongkos transportasi yang mahal dan mengurangi resiko kematian anak ayam.

Indukan bisa dipelihara secara soliter dalam masing-masing kandang. Untuk kandang pemeliharaan induk bisa dalam bentuk baterai bersusun keatas sehingga akan memaksimalkan penggunaan ruang. Ukuran masing-masing kandang 25x45x40 cm. Pemberin pakan yang cukup dan pemeliharaan kandang harus diperhatikan agar tidak mengakibatkan munculnya penyakit yang dapat mengakibatkan kematian ayam. Induk yang terpilih adalah indukan yang sehat, berbadan bagus serta cukup umur sehingga akan menghasilkan anakan yang berkualitas.

Untuk menjaga kontinuitas produksi bibit ayam bisa menggunakan teknik inseminasi buatan yaitu dengan kawin suntik. Kualitas pakan untuk indukan khususnya pejantan haruslah bagus. Untuk menambah kualitas sperma lebih prima bisa ditambahkan campuran cincang daun pepaya dan kecambah sebanyak 10 % dari total pakan.

Pengambilan sperma pejantan bisa dilakukan dengan cara induk pejantan digendong dan dibersihkan bagian kloaka untuk menghindari tercampurnya sperma dengan kotoran. Usap-usap pejantan dari leher hingga ujung ekor untuk menstimulus keluarnya sperma dari alat reproduksinya. Tampung lelehan sperma kedalam wadah atau tabung. Untuk memperbanyak bahan inseminasi bisa mencampur sperma tersebut dengan garam fisiologis dengan perbandingan 1 : 10. Campuran tersebut disuntikan kedalam saluran reproduksi induk betina didalam kloaka. Lakukan inseminasi ini sebanyak 3 hari berturut-turut. Sehari berikutnya biasanya indukan betina sudah bertelur dengan telur yang sudah dibuahi. Pilih telur yang sehat dan ukuran yang seragam.

Untuk penetasan bisa menggunakan mesin tetas agar menjamin keberhasilan dalam proses penetasan. Menjaga suhu dan kelembaban dalam mesin tetas akan meningkatkan daya tetas telur. Telur senantiasa dibolak-balik pada antara hari ke 4 - 17 sebanyak tiga kali sehari. Untuk menjamin keberhasilan proses penetasan, pada hari ke 18 perlu dicek pertumbuhan embrio telur dengan meneropong telur. Pisahkan telur yang tidak tumbuh embrionya dari telur yang sehat. Telur akan menetas antara hari ke 19-20. Bila lebih dari 20 hari tidak menetas berarti telur tersebut adalah telur gagal tetas.  Untuk sementara anakan ayam yang menetas bisa dimasukkan kedalam inkubator untuk menjaga suhu tubuh agar tidak kedinginan. Anakan ayam umur sehari ini bisa langsung dijual atau bila tidak laku bisa dilakukan pembesaran sendiri.

Usaha budidaya ayam buras relatif sederhana dan modal ringan karena pemeliharaan ayam khususnya buras cukup mudah. Namun tetap dituntut ketlatenan dan keuletan dalam memelihara ayam. Salah satu resiko yang dihadapi oleh peternak adalah resiko penyakit bahkan kematian ayam. Namun resiko ini dapat ditekan dengan menjaga pasokan pakan, imunisasi berkala dan kebersihan kandang sehingga ayam senantiasa sehat. Salam Wirausaha.
-->

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top