DuniaWirausaha.com - Tanah
air kita memang kaya akan khasanah kuliner. Berbagai makanan eksotis tersedia
dari berbagai daerah nusantara. Jenis kerupuk saja ada bermacam-macam. Ada kerupuk udang dan kerupuk ikan yang sudah tersohor hingga manca negara. Kerupuk kemplang dari palembang yang enak.
Dan jangan lupa, kerupuk yang sudah merakyat dan mudah ditemui di warteg yaitu
kerupuk aci. Bahkan katanya orang Jawa akan kurang nikmat bila makan nasi tanpa
ditemani dengan kerupuk. Ternyata jenis kerupuk bisa dikembangkan lagi dengan
mengkombinasi dengan berbagai bahan baku yang banyak tersedia di nusantara
khususnya sentra peternakan sapi yaitu kerupuk
susu.
Ya... kerupuk susu (Anda tidak salah baca).
Dari suku kata penyusunnya tentu sudah bisa dibayangkan kalau kerupuk ini
terbuat dari bahan baku susu. Sebagai bahan baku kerupuk, pemanfaatan susu ini akan
lebih meningkatkan nilai ekonomis serta memperpanjang umur susu. Kerupuk susu
dapat menggunakan bahan baku susu yang tidak layak jual khususnya susu pecah.
Dengan memanfaatkan susu pecah ini maka akan mengurangi limbah buangan serta
bisa memberi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Modal usaha pembuatan kerupuk susu ini juga kecil dengan menggunakan
peralatan dapur yang sudah ada termasuk untuk pembelian bahan baku. Pembuatan kerupuk susu ini juga relatif mudah.
Bahan baku yang diperlukan adalah susu
segar (2 l), tepung terigu (1 kg), tepung tapioka (1 kg), bumbu (bawang putih,
kemiri dan garam), telur (6 butir) dan baking powder (10 gr).
Pembuatan
kerupuk susu dimulai dengan melakukan pasteurisasi atas susu segar yang akan digunakan
sebagai bahan baku. Pasteurisasi dapat dilakukan dengan 2 cara pemanasan yaitu HTST (High Temperature Short Time) yaitu
dengan merebus susu pada suhu antara
72-75 derajat selama kurang lebih 15 detik, atau dengan metode LTLT (Low Temperature Long Time) dengan
merebus susu pada susu sekitar 60 derajat selama 30 menit. Setelah susu selesai
dipasterurisasi bisa didinginkan sebentar. Kemudian campur semua bahan secara
bertahap. Masukkan susu beserta tepung serta
bumbu sedikit demi sedikit serta aduk hingga merata agar tidak lengket. Bila
terlalu lengket, adonan yang dihasilkan bisa ditambah air seperlunya. Adonan bahan tersebut dapat dicetak dalam
bentuk silinder dengan bantuan alat cetakan atau menggunakan kaleng. Adonan
tersebut kemudian dikukus selama kurang lebih 1 - 2 jam hingga matang. Tusuk
adonan dengan lidi untuk mengetahui kematangan adonan, bila adonan tidak
menempel pada lidi berarti adonan sudah matang. Adonan kemudian didiamkan
selama satu malam (untuk lebih memadatkan adonan bisa dimasukkan kedalam lemari
pendingin). Potong adonan tipis-tipis sesuai dengan standar diinginkan (1-2 mm)
dan jemur irisan kerupuk susu ini
dalam para-para dibawah matahari hingga kering. Masukkan kedalam kemasan sesuai
ukuran yang dikehendaki dan kemudian diseal agar kedap udara.
Dalam kemasan perlu
diberi informasi mengenai komposisi kandungan bahan, masa daluwarsa dan cara
memasak untuk konsumsi. Kerupuk susu ini
bisa dijadikan sebagai buah tangan karena tidak semua daerah memproduksi jenis
panganan ini. Memasarkannya bisa menggandeng dengan toko oleh-oleh. Atau bisa
membuka toko online dimana pasar akan semakin luas malah hingga manca negara. Selamat
Wirausaha.
Sbr gbr : aiirm59.blogspot.com
menarik sekali, rasanya seperti apa ya?
ReplyDeleteterimakasih infonya.