DuniaWirausaha.com - Minuman
tradisional Indonesia yang dikenal berkhasiat tinggi dan digunakan sebagai salah
satu metode pengobatan alternatif adalah jamu
. Ternyata jamu sudah dikenal berabad-abad silam sebagai warisan
peninggalan kebudayaan dari kerajaan-kerajaan kuno Indonesia. Konon, jamu mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak abad
ke 7 - sejak jaman kerajaan Mataram kuno. Pembuatan jamu berintisarikan dari metode
pengobatan ayurveda yang dikombinasikan dengan tanaman obat yang ada di Indonesia.
Awalnya resep jamu secara turun temurun
diwariskan dengan bahasa lisan bukan dengan bahasa tulisan. Namun kini resep peninggalan tersebut bisa
digali kembali, bahkan dikembangkan dengan metodologi riset yang lebih modern. Kini
banyak perusahaan besar penghasil jamu dengan berbagai produk dan khasiat. Namun demikian,
jamu tradisional produksi industri rumahan yang diekstrak
dari beberapa tanaman obat seperti kunir asem, temulawak, brotowali dll masih
banyak di konsumsi masyarakat.
Jamu biasanya diproduksi
dalam bentuk bubuk yang dimasukkan kedalam kemasan praktis (sachet) atau dalam
tablet. Namun jamu bisa pula dikonsumsi dalam bentuk air seduhan.
Tanaman Indonesia yang bekhasiat penyembuhan terhadap berbagai penyakit dikenal
sangat banyak, diantaranya adalah jahe, kencur, laos, pegagan, sirih dll.
Tanaman-tanaman ini diekstrak bisa dari akar, daun, kulit batang, buah atau bunganya.
Karena sudah dikenal luas khasiatnya, maka tak mengherankan banyak petani kita yang
menanamnya sebagai tanaman produksi. Sehingga hasil produksi tanaman obat ini
mudah ditemui dipasar-pasar baik pasar modern ataupun tradisional.
Pada umumnya, kesan mengkonsumsi jamu adalah merepotkan karena harus mengolah dan
memprosesnya dari bahan mentah hingga siap konsumsi. Bahkan untuk menyeduh dari
bubuk menjadi minuman siap saji saja oleh konsumen dianggap butuh waktu. Namun
saat ini terbuka peluang usaha yang
menjanjikan dengan memproduksi minuman jamu
dalam kemasan instan. Kemasan siap
konsumsi ini bisa dalam bentuk gelas (cup) atau botol plastik yang ringan dan mudah
dibawa. Bagi produsen jamu rumahan produksi jamu dalam kemasan instan
ini juga lebih praktis karena bisa memproduksi minuman jamu bisa dalam
volume yang cukup besar dan kemudian dapat disimpan dalam lemari
pendingin/cooler.
Memulai usaha sebagai produsen jamu dalam kemasan praktis ini tidak butuh
investasi besar. Sebagian besar peralatan dapur yang sudah ada bisa digunakan.
Pelaku usaha hanya perlu menambah pembelian lemari pendingin/cooler, mesin sealer dan plastik pet. Bahan baku jamu instan ini juga mudah dicari. Bahan baku jamu bisa dibeli di supermarket atau di pasar
tradisional. Bila ingin membuat racikan jamu
namun belum mudeng bisa cari
referensi di buku-buku yang membahas obat tradisional nusantara.
Proses pembuatan jamu relatif mudah. Berikut adalah pembuatan contoh
jamu yaitu kunyit asam. Pertama-tama cuci bersih kunyit
dari kotoran yang menempel. Kemudian kunyit dikupas kulitnya dan selanjutnya
diparut. Untuk memarut bisa menggunakan alat parutan dapur atau menggunakan
food prosesor yang banyak tersedia dipasaran. Campurkan parutan kunyit dengan
gula merah yang sudah dihancurkan ditambah gula pasir, garam dan air. Larutan ini
kemudian dimasak diatas api sedang hingga mendidih. kemudian dinginkan, saring dan tuang kedalam masing-masing gelas
dan tutup dengan bantuan mesin sealer. Kemudian masing-masing jamu gelas ini diberi label dan masa daluwarsa. Minuman jamu instan dalam kemasan plastik ini bisa
disimpan dalam cooler sebelum dipasarkan untuk memperpanjang masa layak
konsumsi.
Namun sebelum memulai usaha ini sebaiknya
mengurus perijinan dari institusi kesehatan setempat. Usaha jamu rumahan ini perlu mengurus sertifikasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
setempat. Proses pengurusan tidaklah sulit dengan mengisi formulir permohonan dan
melampirkan fotokopi KTP, pasfoto dan contoh label makanan. Biasanya pemohon diminta
untuk mengikuti penyuluhan dari kantor dinas kesehatan tersebut.
Untuk membangun kepercayaan
kepada konsumen agar loyal, usahakan menjaga kualitas produk dengan tidak
menambahkan zat kimia seperti zat pengawet, pewarna ataupun zat additif
lainnya. Dalam mesin pendingin, jamu kemasan ini tahan hingga 2 minggu. Namun bila tanpa
pendinginan jamu hanya bertahan sehari saja karena selanjutnya akan
terbentuk gas yang mengakibatkan gelas kemasan menggelembung. Pelabelan
produksi jamu instan ini perlu didesain label yang menarik
karena akan menambah daya tarik kepada konsumen serta untuk membedakan dengan
produk minuman jamu pesaing. Bila masih kesulitan dalam mebuat
label produk bisa di alihdayakan kepada pihak lain.
Pemasaran jamu instan ini bisa dijual
dilingkungan perumahan, membuka gerai di pusat jajanan atau konsinyasi dengan
pedagang kios makanan. Saat awal usaha dimana belum banyak konsumen yang tahu
produk kita bisa memberikan tester pada pertemuan ibu-ibu baik diperumahan
ataupun kantor. Membuka kemitraan sebagai reseller juga bisa dilakukan, namun
dengan syarat adanya mesin pendingin agar barang konsinyasi tersebut tidak mudah
rusak. Selamat Wirausaha.
Referensi Usaha:
Packaging House
Komplek Ruko Surapati Core Blok
M.28
Jl. P.H.H. Mustopa No. 39
Bandung Jawa Barat 40192
Indonesia
|
||
|
||
Email
|
||
Telephone
|
: +62-22-87241366
|
|
Fax
|
: +62-22-87241425
|
Website : klikkemasan.com
PT.
Toko Mesin Maksindo
Komplek kantor dan pergudangan
BIZ PARK Ciputra A2 No. 16, Pulogadung, Jakarta Timur
(Jl. Bekasi Raya km 21,
Pulogadung Jakarta Timur)
Telp. 021-468 35 774, 021-468 35 767, 021-468 361 37
HP/SMS
08123386165, 081233144166, 081233777636
Sbr gbr : omahkendeng.org
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.