DuniaWirausaha.com  - Masih banyak orang menganggap bahwa buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah eksotis yang tergolong mahal. Sebagian pendapat masyarakat itu mungkin memang benar.  Itu benar kalau dibilang bahwa buah naga masih sulit ditemui dipasar tradisional dan hanya bisa dibeli di pasar modern sekelas toko buah, supermarket dsb. Sehingga hal ini menimbulkan kesan seolah buah naga adalah mahal dan ekslusif. Namun jangan kaget bila saat ini kenikmatan buah naga sudah bisa dikonsumsi dari pedagang es buah yang ada di pinggiran jalan alias pedagang es kaki lima. Hal ini menandakan bahwa harga buah naga tidaklah semahal bayangan orang awam. 

-->

Buah naga saat ini mulai digemari oleh masyarakat kita. Hal ini terlihat dari volume impor buah ini yang mayoritas masih dibanjiri dari produksi negara lain. Buah naga konsumsi domestik kita kebanyakan berasal dari Vietnam, Thailand dan China. Negara-negara tersebut memang dikenal cukup lama membudidayakan buah naga sebagai buah yang istimewa (meski bukan tanaman asli Indochina). Tanaman ini dibawa oleh penjajah Perancis dari Amerika Tengah ke Vietnam pada abad 19. Di negara Vietnam karena pengaruh budaya Cina, buah berwarna merah ini diletakkan berada diantara patung naga sebagai buah persembahan di meja altar. Akhirnya, karena tradisi tersebut itulah buah eksotis ini berkembang secara meluas dinamakan menjadi buah naga (dragon fruit). 

Selain dibanjiri oleh buah naga impor, petani lokal juga mulai membudidayakannya. Namun sangat berkebalikan dengan kualitas buah naga impor, produksi buah naga lokal lebih berkualitas dibandingkan impor. Termasuk petani pembudidaya lokal juga mengembangkan varietas-varietas baru yang lebih mengakomodasi selera lokal, seperti tingkat kemanisan dan warna buah yang lebih menarik. Varietas baru seperti super red sangat diminati oleh masyarakat, jenis ini memiliki warna kulit buah merah dan daging buah yang berwarna super merah. Bahkan kini  sudah dikembangkan tanaman buah naga dengan warna buah ungu dan hitam. Jenis buah naga ini saat ini sedang naik pamornya dan diburu banyak petani.  

Cara budidaya tanaman buah naga tidaklah sulit dan minim perawatan. Bahkan tanaman ini bisa ditanam dalam tong atau pot sehingga cocok sebagai tabulampot. Karena kemudahan dalam budidaya dan permintaan pasar yang luas, oleh karenanya tidak mengherankan banyak daerah mengembangkan tanaman ini sebagai salah satu mesin agrobisnis daerah. Beberapa provinsi diketahui sudah mengembangkannya seperti, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Batam, Sumatera Barat bahkan Kalbar, Kaltim dan Sulsel juga sudah menanamnya. Konsumen meminta buah naga ini biasanya dikarenakan alasan kesehatan karena buah ini dikenal akan kandungan gizi yang bagus termasuk mengandung betakarotin yang tinggi. Budidaya dan produksi buah naga sebaiknya dikembangkan dengan cara organik. Budidaya ini akan meminimalkan atau bahkan menghilangkan sama sekali penggunaan bahan kimia baik sebagai pupuk ataupun insektisida. 

Syarat tumbuh buah naga agak berbeda tergantung dengan varietasnya. Buah naga yang berkulit kuning lebih cocok bila ditanam pada dataran tinggi. Ia akan tumbuh bagus bila ditanam pada ketinggian minimal 800 m dpl. Namun untuk jenis super red bisa ditanam baik di dataran rendah ataupun tinggi. Namun apapun jenis buah naga, tanaman ini mensyaratkan daerah yang kering bukan lembab. Jadi usahakan pada lahan yang tidak terlindung tanaman lain atau langsung terpapar sinar matahari. Bibit tanaman bisa diambil dari hasil setek tanaman induk yang sudah berusia minimal 3 tahun. Batang calon setek dipilih yang sudah berwarna hijau kelam dan berbatang kuat. Anakan setek setelah berumur 3 bulan bisa ditanam kedalam lahan/pot. Tanaman buah naga butuh ajir atau tiang penyangga untuk tumbuh merambat. Tiang penyangga ini bisa berupa cor semen ataupun pipa pvc setinggi 2 hingga 2,5 m. Pada bagian atas tiang rambatan beri besi melingkar berbentuk bundar sebagai penopang cabang. Untuk setiap tiang bisa ditanam pada sekelilingnya 4 anakan tanaman. Namun sebelum menanam  bibit, siapkan lahan  terlebih dahulu dengan menggemburkan tanah dan menambah pupuk organik yang diperlukan agar tanah menjadi subur dan siap ditanami. Usahakan anakan tanaman ditanam tidak terlalu jauh dari tiang panjatan.  Tanaman buah naga memang tahan kering, jadi sebaiknya jangan terlalu sering disiram karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman ini hanya perlu disiram seminggu sekali bila musim hujan atau seminggu 2 kali pada musim kemarau. Bila penyiraman terlalu sering akan menyebabkan buah tanaman mudah pecah dan kurang manis. Sebaliknya, bila kekurangan air, bunga tanaman akan mengalami kerontokan. Pemeliharaan sanitasi tanaman bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan sekitar lahan tanaman dengan membuang rumput liar dan membuang potongan sisa tanaman/buah untuk menghindarkan datangnya lalat buah. Bila terdapat serangan hama/penyakit bisa menggunakan insektisida nabati berupa daun mimba, bawang putih ataupun enceng gondok. 

Pemberian pupuk juga harus diperhatikan agar tanaman tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk sebaiknya menggunakan pupuk organik bisa berupa kompos ataupun kotoran hewan. Pemberian pupuk bisa diberikan setiap 2-3 bulan sekali. Selama masa pertumbuhan lakukan pruning alias pemangkasan cabang yang sempurna dan sehat. Buang cabang yang mengarah kebawah, menyamping atau kurang sehat. Setelah tanaman berusia lk 1,5 hingga 2 tahun baru akan berbunga. Saat tanaman berbunga pilih 2 hingga 3 bunga yang disisakan untuk setiap cabangnya, selebihnya bisa dibuang. Bunga yang terpilih adalah bunga yang terlihat sehat, sempurna dan berwarna cerah. 

Setelah kurang lebih sebulan setelah berbunga, buah siap untuk dipanen. Buah naga yang siap petik adalah buah yang sudah berwarna merah merona, berukuran besar, bulat sempurna dan ujung pangkal buah mengecil berkeriput. Buah yang dipanen bisa dipotong dengan bantuan gunting tanaman. Masing-masing buah naga sebaiknya dibungkus agar terhindar dari gesekan ataupun benturan. Perlu diingat bahwa buah naga memiliki sifat non klimaterik artinya buah tidak akan matang dengan proses pemeraman/penyimpanan, sehingga petik buah yang benar-benar matang dari pohonnya. 

Buah naga bisa dipasarkan sebagai buah ekslusif ataupun sebagai tanaman parsel. Jadi baik buah ataupun tanamannya sendiri memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Agar harga jual tinggi perlu melakukan seleksi/grading buah. Buah yang ber grade Super bila bobot buahnya diatas 700 gr/buah, grade A untuk buah yang berkisar antara 500 - 700 gr dan grade B untuk buah dengan bobot  antara 300 - 500 gr/buahnya. Kebanyakan pemasaran buah naga ini ditujukan ke pasar modern agar mendapatkan harga yang bagus. Namun syarat  agar bisa dijual ke pasar modern biasanya mereka meminta selain kualitas yang bagus juga kontinuitas produksi yang terjaga.Selamat Wirausaha.



Penyedia bibit buah naga:
Indian Hill Farm
Ds. Bijongkoneng, Sentul City
Bogor - Jabar
Telp: 021-32701847

KEBOEN NOGO
(Agus Rhoma dan Moch. Yasin)
Jl Koramil no 76 Bululawang
Malang - Jatim
HP: 081 8050 28933
Website: buahnagamerah.com

Foto : dragonfruitjam.blogspot.com


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top