DuniaWirausaha.com - Para pembaca
yang budiman, betapa menggemaskannya jika melihat snapshot foto bayi ada disamping yang menimbulkan impresi lucu.
Bayi dengan posisi tengkurap dengan ekspresi wajah tertidur namun dengan mulut
yang menganga menambah kelucuan sang bayi. Selain foto-foto bayi yang
menggemaskan ternyata fotografi ibu hamil dan balita banyak yang menyukainya.
Tokoh-tokoh selebriti asing seperti Britney Spears bahkan pernah berpose hamil
untuk majalah ELLE. Meski dengan perut yang membuncit, Britney tetap menarik
untuk diambil gambarnya.
Fotografi dengan obyek ibu hamil,
bayi dan anak-anak adalah sebuah taste
baru dalam dunia fotografi. Trend yang awalnya dimulai dari dunia barat ini
lama kelamaan sampai juga di tanah air. Momen-momen istimewa seperti saat hamil
dan memiliki seorang bayi adalah peristiwa yang membanggakan dan sangat
berkesan mendalam bagi seseorang. Mereka ingin mendokumentasikannya dan
menjadikan bagian dari sejarah kehidupan yang tidak akan berputar kembali. Oleh
karenanya saat ini banyak orang ingin mengabadikannya sehingga menciptakan
permintaan akan layanan genre fotografi
ini. Beberapa kota besar di Indonesia trend permintaan layanan fotografi ini
semakin menggeliat namun pelaku usahanya masih terbatas.
Layanan fotografi khusus ibu saat maternity ini cukup menarik untuk
ditangkap dengan segmen pasar yang terus tumbuh namun dengan persaingan usaha
yang masih kecil. Wirausaha fotografi
ini membutuhkan investasi agak besar, berkisar 50-60 jutaan karena sebagian
besar untuk diinvestasikan ke property fotografi seperti kamera, lensa,
lighting set, background set dan sewa tempat usaha. Namun investasi awal usaha fotografi ini masih bisa ditekan
dengan membuka studio foto di rumah sendiri. Layanan pemotretan bisa dilakukan
bukan saja di studio namun bisa pula mengambil gambar ke lokasi pelanggan
karena seorang ibu hamil dan bayi mungil tentu masih rawan bila bepergian
keluar rumah. Layanan ke rumah pelanggan ini bisa sebagai value added selain kualitas foto yang dihasilkan. Meski
investasinya relatif besar namun usaha ini cukup menjanjikan karena payback period nya relatif cepat. Bila
bisnis ini sudah berjalan dengan baik maka investasi bisa kembali dalam waktu kurang
dari setahun.
Namanya juga fotografi, bidang
ini tentu saja membutuhkan rasa seni dan keahlian mengabadikan peristiwa penting
dengan kualitas gambar yang bagus dari obyeknya. Namun hal ini bukan berarti tidak bisa dipelajari,
banyak lembaga pendidikan/ kursus fotografi yang bisa diikuti untuk menambah
ketrampilan memotret. Merekrut karyawan yang sudah ahli fotografi adalah opsi
lain agar bisnis ini langsung bisa running. Service fotografi yang diberikan
kepada konsumen biasanya dijual dalam bentuk paket seperti maternity session, newborn
session dan children session. Masing-masing
paket harganya bervariasi sesuai dengan layanan yang diberikan atau adanya
tambahan permintaan khusus dari konsumen.
Foto-foto setelah sesi pemotretan
biasanya diperlihatkan kepada pelanggan untuk dipilih baru kemudian di edit
dengan software photo editing untuk disempurnakan. Editing foto dilakukan untuk
menghilangkan noda wajah agar terlihat mulus, mengkoreksi warna, cahaya ataupun
menambahkan efek fotografi. Produk akhir foto hasil editing yang sudah jadi
biasanya dicetak menjadi foto album dan di rekam kedalam CD yang nantinya
diserahkan ke pelanggan.
Agar pelanggan merasa puas memang
harus selalu dijaga kualitas layanan yang prima. Kualitas foto yang indah dan
sesuai dengan keinginan pelanggan adalah keharusan, termasuk pula dengan menambah keahlian dalam memotret
sehingga foto-foto yang dihasilkan bisa bercerita mengenai sisi kehidupan si
pelanggan. Untuk meningkatkan pangsa pasar bisa dilakukan dengan ikut serta
dalam pameran-pameran fotografi atau bergabung kedalam komunitas fotografi. Tidak
ada salahnya pula pada saat awal membuka usaha, rela memberikan layanan pemotretan
kepada teman dan relasi secara free of
charge. Layanan gratis ini selain untuk memperluas jaringan juga sebagai
ajang belajar untuk menyempurnakan teknik fotografi dan belajar mengetahui selera
konsumen. Bila Teman atau relasi ini merasa puas dengan layanan yang kita
berikan tentu mereka akan merekomendasikan kepada pihak lain untuk menggunakan
jasa kita. Dan agar menjaga klien senantiasa tetap menjadi pelanggan, perlu
melakukan costumer retention dengan
memberikan potongan harga yang menarik bagi pemotretan berikutnya. Atau bisa
pula tetap menjaga hubungan dengan mengirimkan kartu ucapan atau sesekali
menanyakan kabar keluarga termasuk pertumbuhan
si kecil. Selamat Wirausaha.
Kursus Fotografi :
KURSUS PHOTOGRAPHY DARWIS TRIADI
|
|||
Jalan Patimura Raya No. 2
Jakarta Selatan
|
|||
Kel : Gunung, Kec : Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan
DKI JAKARTA - INDONESIA 12120 |
|||
Phone
|
:
|
+62-21-7220630,
+62-21-70722482, +62-21-70722483
|
|
Fax
|
:
|
+62-21-7260925
|
|
Email
|
:
|
darwis_triadi_school@yahoo.com
|
|
Website
|
:
|
darwistriadischoolofphotography.com
|
Lighthouse Training Centre (LTC)
Komp. Pertamina Blok i no. 2
Purwomartani, Kalasan, Sleman
Yogyakarta 55571
Tlp: 0274 3268 869, 0857 4394 3869, 0817 4125 525
email: kursusfotografi.net@gmail.com, amittophoto@yahoo.co.id
Purwomartani, Kalasan, Sleman
Yogyakarta 55571
Tlp: 0274 3268 869, 0857 4394 3869, 0817 4125 525
email: kursusfotografi.net@gmail.com, amittophoto@yahoo.co.id
Surabaya School of Photography
Jl. Kupang Jaya I/53
Surabaya 60189
Pin BB : 25A1E83B
Email: info@kursusfotografi.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.