Dan jangan lupa bahwa pemenuhan konsumsi
daging hewani khususnya daging kambing juga masih kekurangan. Kebutuhan daging
kambing selain untuk dikonsumsi masyarakat sehari-hari juga untuk kebutuhan lain
dalam rangka acara keagamaan seperti hari raya kurban dan aqiqah. Kebutuhan
daging kambing harian juga tinggi karena banyak wirausaha kuliner dan masyarakat umum yang membutuhkannya. Dilapangan
masih terasa kekurangan sumber penyuplai bibit anakan kambing yang bisa
digunakan sebagai bakalan untuk usaha penggemukan
kambing. Terlepas dari sisi kuantitas yang masih kurang, dari sisi kualitas
juga masih kedodoran. Bibit kambing yang beredar dipasaran pada umumnya adalah bakalan
kambing yang kurang bermutu. Jadi tidak mengherankan kalau harga bakalan
kambing yang bagus masih dibanderol harga tinggi. Suplai anakan kambing yang masih kurang dan
harga jual yang tinggi tentu menarik untuk di "terkam". Apalagi
pemeliharaan kambing tidak terlalu rumit dan masyarakat kita sudah familiar teknik pemeliharaan kambing.
Dalam wirausaha pembibitan kambing, hal pertama yang harus dipersiapkan
adalah kandang. Kandang kambing
sebaiknya tidak terlampau terpapar panas matahari namun juga disekilingnya terdapat
pohon peneduh. Lokasi kandang juga sebaiknya jauh dari pemukiman warga, agar
tidak dikomplain karena polusi bau. Kandang yang harus dipersiapkan berupa
kandang betina calon indukan, kandang pejantan/proses perkawinan, kandang pembesaran.
Jangan lupa pula mencari ketersediaan lahan rumput/tanaman sebagai pakan utama
kambing. Agar dihasilkan anakan yang berkualitas, pemilihan calon indukan harus
melalui seleksi yang ketat. Beberapa jenis kambing unggulan yang bisa menjadi
alternatif indukan pembibitan kambing,
antara lain kambing peranakan etawa/kaligesing
(PE), kambing bligon, kambing boerawa, kambing etawa senduro dll. Bahkan kambing jawa/kacang yang berkualitas bagus masih layak dipilih
untuk dikembang biakkan. Kambing kacang ini selain lebih murah juga memiliki
sifat prolifik alias memiliki sifat
melahirkan kembar. Sehingga anakan kambing kacang ini relatif lebih banyak
dibandingkan jenis kambing lainnya.
Proses perkawinan indukan
dilakukan dengan memilih calon indukan betina yang sudah birahi untuk
dikawinkan dengan pejantan. Tanda birahi indukan betina ditandai dengan menggosok-gosokkan
badan ke kandang, gelisah, sering mengembik, nafsu makan berkurang dan
mengeluarkan cairan pada alat kelaminnya. Sedangkan pejantan yang sudah siap kawin
adalah selalu birahi bila dekat dengan betina.
Proses kawin adalah dengan
memasukkan induk betina kedalam kandang pejantan dan biarkan terjadi proses
perkawinan terjadi. Biarkan pejantan mengawini betina berulang-ulang agar proses
pembuahan ini sukses. Setelah dua bulan kemudian baru diketahui apakah sang
induk betina bunting atau tidak. Bila bunting, biasanya nafsu makan indukan
betina akan meningkat dan tidak agresif. Menjaga kondisi badan baik indukan
jantan dan betina selama proses bunting ini perlu dilakukan agar menghindarkan
hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan bagi pejantan menjaga kondisi tetap prima
agar bisa dikawinkan dengan kambing-kambing betina lainnya. Untuk satu kambing pejantan
sanggup untuk mengawini 20 ekor betina. Selama pemeliharaan ini juga asupan
makanan senantiasa dijaga dengan memberi ransum hijauan yang sudah dilayukan sebanyak
10 %, konsentrat 2 % dari bobot hewan. Minuman yang ditambah dengan vitamin dan
mineral juga harus selalu tersedia digantung dalam kandang. Memandikan kambing
juga perlu dilakukan maksimal dua minggu sekali untuk menjaga kesehatan dan terhindar
dari penyakit kulit.
Setelah kurang lebih 150 hari
bunting, indukan betina kambing akan melahirkan anak. Indukan kambing yang siap
melahirkan biasanya menunjukkan gejala gelisah, sering mengembik, kaki sering
menggaruk tanah, serta terlihat vulvanya yang memerah bengkak. Saat melihat
tanda-tanda ini sebaiknya calon indukan kambing dipindah ke kandang kelahiran
yang tersendiri. Tanpa bantuan manusiapun, indukan kambing dapat melahirkan anaknya
sendiri. Namun alangkah lebih baik saat proses kelahiran anakan kambing ditunggu
pemiliknya. Anakan kambing harus segera dibersihkan setelah lahir dengan
membersihkan lendir di badan anak kambing dan memotong tali pusar. Saat
pemotongan tali pusar sebaiknya diberi obat luka.
Selama 3 minggu pertama biasanya
anakan kambing masih mengkonsumsi susu dari induknya, namun setelah itu anakan
kambing bisa diberi bubur konsentrat atau rumput muda untuk memulai belajar
makan. Anak kambing ini bisa disapih setelah berumur 2-3 bulan, kemudian agar
tetap sehat perlu diberi obat cacing dengan dosis sesuai anjuran. Anakan
kambing muda ini meski berumur dibawah satu tahun sudah laku untuk dijual. Untuk
anakan kambing peranakan etawa umur 7 bulanan bisa laku 1 juta per ekornya, dan
harga ini akan naik seiring bertambahnya umur dan bobot hewan. Tertarik.... Selamat Wirausaha.
Penyedia Ternak Kambing:
PT. Karunia Ternak Terpadu
Acropolis Keradenan Blok KH-7 Rt4/18 Kelurahan Keradenan , Kec.
Cibinong
Kabupaten Bogor 16913, Jawa Barat
Indonesia
Kabupaten Bogor 16913, Jawa Barat
Indonesia
Handphone : 08161101850 (Eko
Nopiardi)
Peternakan Kambing Umban Sari
RW 10 Kelurahan Umban Sari
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru - Riau
Hp: 0812 766 99888 ( Imran / ali ), 0813 7800 8184 ( Siti Zunaenah )
RW 10 Kelurahan Umban Sari
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru - Riau
Hp: 0812 766 99888 ( Imran / ali ), 0813 7800 8184 ( Siti Zunaenah )
Sbr gbr : tumblr.com
:))
ReplyDelete