DuniaWirausaha.com - Bagi orang yang terbiasa naik mobil beroda empat, naik ojek adalah salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Penuh pengalaman seru dan mendebarkan. Laju mobil hanyalah lurus tanpa banyak ruang bergerak. Bila kendaraan depan berhenti, kendaraannya belakangnya akan ikut berhenti. Namun tidak untuk motor, motor maju terus sambil meliuk-liuk mengikuti celah yang bisa dimasuki olehnya.  Hal inilah yang menjadi keunggulan motor, pada saat lalu lintas macet parah kita masih bisa mencapai tujuan dengan limit waktu terbatas. Oleh karenanya moda yang tidak resmi ini menjadi solusi khususnya bagi karyawan yang dikejar waktu absen. 


Dengan kemampuan aksesibilitas yang tinggi inilah menjadi tumpuan banyak orang. Maka tak mengherankan tukang ojek mudah ditemui dimanapun, baik diperkotaan atau pedesaan. Semua kondisi, baik dalam situasi kemacetan maupun kondisi geografis yang sulit ditempuh dengan kendaraan lain bisa dilibas dengan ojek. Namun apabila dicermati ada banyak hal yang harus dibenahi dalam layanan ojek yang ada saat ini khususnya masalah keselamatan, kesopanan dan kewajaran harga layanan. Sering ditemui bila naik ojek hanya pengendaranya saja yang menggunakan helm, sedangkan penumpangnya tidak. Masalah harga juga sering menjadi ganjalan penumpang. Tukang ojek memasang tarif semau mereka sendiri. Untuk jarak dekat, ongkos naik ojek dan taksi bisa tidak terpaut jauh. 

Dengan memanfaatkan keunggulan ojek ini (yaitu menerjang kemacetan dan keterpencilan) bisa sebagai peluang usaha untuk mendulang rejeki karena pasarnya sudah terbukti ada. Dengan modal yang tidak terlampau besar anda bisa menjadi pengusaha ojek. Modal usaha ini digunakan sebagai modal pembelian armada motor, sewa lahan (kantor administrasi dan parkir motor), peralatan kantor dan  alat komunikasi. Besaran armada motor bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Untuk kantor dan parkir motor bila modal yang dimiliki mepet  bisa menggunakan lahan ortu sendiri atau milik mertua :) 

Agar  menjadi wirausahawan ojek yang sukses mesti memberi value added yang berbeda dibandingkan tukang ojek lainnya. Saat ini sudah ada beberapa wirausahawan ojek yang sudah establish dengan menawarkan layanan dengan sistem ojek meter atau ojek argo. Layanan yang diberikan oleh para wirausahawan ojek ini memang lebih terstandar seperti standar keselamatan, etika kesopanan pengendara dan (yang termasuk penting) tarif/ongkos yang sudah baku. 

Ada beberapa layanan standar yang mereka berikan kepada pelanggan seperti menggunakan helm (standar SNI) baik kepada pengendara dan penumpang, ketentuan kecepatan maksimal yang diperkenankan, perilaku yang sopan dan ramah, serta tidak ugal-ugalan dijalanan. Kebersihan helm juga harus dijaga, seperti rutin mencuci helm secara berkala (mis: setiap hari), atau memberi plastik penutup kepala sekali pakai kepada konsumen sebelum mereka menggunakan helm. Juga pemberian disposable masker kepada konsumen agar tidak menghirup debu dan asap kendaraan. Dan yang penting pula biasanya ongkos layanan ojek yang tidak "merampok dompet konsumen". Tarif ojek pada umumnya dihitung berdasarkan dengan formula : base cost + jarak tempuh. Base cost bisa dalam bentuk ongkos minimal untuk kilometer pertama baru kemudian untuk kilometer berikutnya menyesuaikan (base cost ini seperti halnya kita naik taksi, saat naik taksi pertama akan dicharge dengan ongkos buka pintu hingga jarak tertentu baru kemudian jarak setelahnya dicharge berbeda). 

Dalam merekrut pengemudi ojek perlu dilakukan proses seleksi agar terpilih calon pengendara ojek yang memenuhi standar layanan yang diinginkan. Tidak semua tukang ojek dapat direkrut sebagai pengemudi ojek (karyawan) seperti yang kita harapkan karena biasanya profesi ojek adalah pekerjaan sambilan. Para tukang ojek yang ada biasanya keberatan dengan peraturan yang mengikat seperti jam kerja, upah/gaji yang diberikan dan ketetuan lain yang membuat mereka kurang bebas. Sebelum beroperasi, perlu pembekalan dalam bentuk pelatihan bagi calon pengemudi ojek untuk memberikan pengetahuan tentang safety riding, etika dan sopan santun baik dalam berkendara maupun kepada penumpang. Untuk pemberian upah bisa dengan model gaji bulanan plus bonus/insentif berdasarkan jarak yang mereka kumpulkan dalam setiap bulannya (atau anda bisa memodifikasi tersendiri - red).  

Untuk menarik pelanggan bisa melakukan marketing melalui jaringan sosmed (facebook, twitter, blog dsb), bisa pula menawarkan informasi dalam leaflet ke perkantoran bila pegawai adalah pasar yang ingin dituju, perumahan/pemukiman penduduk, sekolah sebagai antar jemput murid. Pelanggan lama yang sudah kenal biasanya akan memesan kembali melalui sms  atau blackberry messanger (bbm). Selain menyasar penumpang bisa pula memperluas jasa dengan  layanan antar-ambil barang. Tarifnya bisa disesuaikan berdasarkan ukuran, berat dan jarak antaran. Tertarik ojek argo atau ojek meter atau ojek taksi ? Monggo - Salam Wirausaha.

Penyedia meter argo ojek :
Yuli Sugiyanto
Tembalang - Semarang
Handphone : 085647612907

Tumpal Pandapotan Sinambela
Sms: 081326639338
PIN BB  : 26A33833

Sbr gbr : motor.otomotifnet.com






0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top