DuniaWirausaha.com - Bermain bagi seorang anak sepertinya terlihat sepele. Bermain sepertinya hanya membuang waktu dengan kegiatan yang tidak ada manfaatnya.  Bahkan orang tua akan memarahi anaknya bila pulang rumah setelah bermain dalam kondisi badan yang kotor. Namun tunggu dulu, banyak orang tua yang salah tafsir dari kegemaran anak dalam bermain. Ternyata bermain ada manfaatnya lho. Menurut situs online ayahbunda, pada fase 3 tahun pertama pertumbuhan otak anak bisa lebih optimal dengan bermain. Permainan dapat melatih anak dalam pertumbuhan fisik dengan olah raga dalam permainan, mengasah kesehatan mental, kecerdasan intelektual dan emosional anak. 


Dunia bermain memang dunianya anak-anak. Dengan bermain, anak akan belajar berinteraksi sosial dan berdapatasi dengan lingkungannya. Menurut definisi, bermain dapat dikategorikan kedalam beberapa kategori. Bermain bisa dalam kategori aktif dan pasif. Bermain secara aktif seperti halnya bermain dalam kelompok. Setiap pemain menjalankan peran yang harus yang dijalankan dan mematuhi aturan-aturan permainan.  Namun kebalikannnya, bermain secara pasif adalah permainan yang dilakukan sendiri oleh seorang anak tanpa melibatkan teman yang lain. Bermain sendiri bisa dikareakan karena bantuan alat permainan secara soliter. Permainan dengan sepeda dan game elektronik adalah beberapa sebagai contohnya. Masing-masing metode bermain ini ada kelebihan dan kekurangan. Permainan aktif, seperti bermain petak umpet, bagus untuk perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Namun sayangnya dengan semakin berkurangnya lahan terbuka, area bermain anak-anak menjadi berkurang dan berganti menjadi permainan pasif. Namun bukan berarti alat permainan pasif tidak bermanfaat, memilih alat permainan yang edukatif tetap akan memberi manfaat bagi pertumbuhan fisik dan psikis anak meski minim teman main. 

Jadi bermain bagi seorang anak adalah sebuah kebutuhan. Orang tua juga sebisa mungkin akan memenuhi segala kebutuhan anak termasuk alat permainan yang disukai/dibutuhkan anak. Namun sayangnya mainan-mainan tersebut seringkali harus dibeli dengan harga yang mahal. Dilain sisi,  fase pertumbuhan anak yang relatif cepat membuat mainan-mainan tersebut tidak cocok lagi menggunakannya. Sering pula mainan tersebut belum aus namun anak-anak sudah bosan memainkannya. Jadi investasi yang tidak murah tersebut memiliki usia pakai yang relatif pendek. So, orang tua jadi malas bila harus membeli mainan baru sedangkan penggunaannya tidak lama. 

Dari situasi ini muncul peluang usaha baru yaitu menyewakan alat permainan anak atau rental mainan anak. Usaha rental mainan ini bisa menyasar ke sektor perumahan warga, klinik kesehatan, sekolah (TK, SD) atau menyasar pusat permainan/hiburan anak yang ada di mall-mall.  Perihal permodalan juga menenetukan pasar yang akan dituju. Sektor perumahan, sekolah dan klinik kesehatan tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dibandingkan dengan pusat permainan. Alat permainan untuk pasar perumahan atau klinik kesehatan butuh permainan yang relatif konvensional seperti mobil kayuh, rumah plastik, perosotan atau becak mini. Namun untuk pusat permainan seringkali membutuhkan permainan bertenaga listrik dari aki seperti mobil-mobilan dan hewan yang bisa ditunggangi.  

Usaha rental mainan ini bisa dilakukan sebagai usaha rumahan karena relatif mudah manajemen usahanya. Namun bila anda masih bingung bagaimana menjalankan usaha termasuk memiliki modal yang terbatas bisa menjalin kerjasama dalam kemitraan atau waralaba. Dalam kemitraan ini semua know how bagaimana menjalankan usaha rental mainan dengan mudah dan cepat dapat dipelajari dan termasuk kemudahan mendapatkan alat permainan yang dibutuhkan. 

Salah satu hambatan yang ditemui oleh pelaku rental mainan yang sudah beroperasi adalah bagaimana usaha rental yang dijalankan ini dapat segera dikenal oleh konsumen. Pelaku usaha ini dapat menawarkan layanan dengan menyebarkan brosur/leaflet ke perumahan warga, atau menjalin kerjasama dengan sekolah, klinik kesehatan atau menghubungi pengelola pusat permainan. 

Usaha rental permainan anak masih relatif baru dan masih jarang pelaku usaha yang menyewakan permainan bagi anak-anak. Jadi usaha ini masih terbuka peluang pasarnya karena jumlah pertumbuhan penduduk yang masih cukup besar. Disamping itu dengan menyewa mainan juga sebagai solusi bagi orang tua yang kemungkinan terbatas uangnya untuk membeli mainan baru. Atau sebagai solusi bagi orang tua yang enggan membeli baru karena fase penggunannya yang tidak lama. Jadi usaha rental mainan anak selain mendapatkan rejeki juga sebagai solusi bagi tumbuh kembang anak Indonesia agar menjadi generasi yang lebih sehat dan kuat. Selamat Wirausaha.

Informasi lebih lanjut:

Family Toys
Jl Karadenan Ruko Puri Nirwana 3 AC 14
Cibinong - Bogor, Jabar

Omocha Edutoys
Griya Melati Blok A4 No 12A/14 Bubulak, Bogor
Telp: 0251-8410183

Hayashi Toys
Jl Blue Safir Raya No 86Rt 02/04
Rawa Lumbu - Bekasi
021-82432422

Sbr gbr: edukasi.kompasiana.com 




1 comments:

  1. Memang,peluang usaha rental mainan ini cukup menjanjikan untungnya,dengan menyewakan 10 unit saja sehari kita bisa dapat keuntungan lebih dari 100rb.mantaaap

    ReplyDelete

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top