DuniaWirausaha.com – Mungkin anda masih ingat jaman kecil dahulu, saat masih kanak-kanak dengan menggemari koleksi filateli alias perangko. Koleksi perangko yang dikumpulkan tidak hanya dari dalam negeri saja bahkan luar negeri. Ada kebanggan bila memiliki beberapa lembar perangko luar negeri. Ada teman main saya yang sedemikian rajin mempunyai koleksi perangko yang cukup lengkap hingga dia memiliki beberapa album filateli. 






Meski zaman sudah berubah dimana kegemaran filateli ini sudah mulai jarang dilakukan lagi namun bukan berarti harga-harga perangko antik ikutan melorot. Menurut beberapa catatan rekor harga perangko termahal Indonesia, perangko kuno yang berasal dari jaman pendudukan Belanda dan Jepang masih memegang rekor termahal. Harganya perbiji bisa puluhan juta rupiah. Bahkan di manca negara, perangko antik termahal dalam sebuah pelelangan pernah mencapai harga lebih dari 3 juta dolarnya.

Masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki sejarah budaya yang panjang sehingga mewariskan beragam benda-benda kuno atau sekadar benda memorabilia yang banyak ragamnya. Sudah lazim dalam masyarakat kita memiliki berbagai benda pusaka seperti keris, tombak, kitab kuno dsb. Benda-benda pusaka ini banyak dicari oleh kolektor baik dalam maupun kolektor manca negara. Benda lainnya seperti uang kertas atau koin lawas juga menjadi incaran kolektor untuk diburu. Perabotan kuno rumah tangga seperti seperti meja, kursi, dan lumpang kuno juga ternyata banyak peminatnya. Beberapa kolektor bahkan mengkoleksi berbagai merk korek api atau bungkus merk rokok yang hanya dipasarkan di daerah tertentu saja. Jadi ternyata benda-benda  yang dapat menjadi koleksi tidak mesti barang tua saja namun bisa pula barang baru namun peredarannya terbatas.

Bisnis benda antik membuka peluang usaha sebagai sumber rejeki yang tidak sedikit keuntungannya. Karena jumlahnya yang terbatas, bila benda tersebut diminati oleh kolektor tertentu harganya bisa melambung tinggi. Apalagi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup bagus. Saat ini banyak bermunculan orang-orang kaya baru yang menjadi pasar potensial benda antik. Coba kita tengok trend beberapa tahun lalu saat masyarakat kita demam tanaman-tanaman mahal seperti aglaonema dan anthurium. Harga tanaman koleksi tersebut laku terjual dengan harga ratusan juta hingga milyaran rupiah. Hal itu menandakan bahwa ada sebagian golongan masyarakat mau berinvestasi pada benda-benda  tertentu, termasuk pula benda-benda koleksi.

Mendapatkan barang antik memang tidak mudah karena jumlahnya yang terbatas. Dan juga pemiliknya juga jarang yang menjual barang-barang kuno tersebut. Beberapa pelaku usaha benda kuno seringkali mendapatkan barang antik dengan rajin menyambangi pasar loak, bazaar, toko antik. Adakalanya untuk berburu barang antik dengan mendekati kolektor yang berniat menjual benda koleksinya karena alasan tertentu misalnya karena butuh uang. Ikutan dalam pelelangan juga bisa dilakukan untuk mendapatkan benda kuno tersebut. Namun bila membeli barang-barang antik tersebut harus hati-hati karena banyak pula ditemukan barang baru namun diaku sebagai benda lawas. Bila salah membeli alamat akan menderita rugi yang tidak sedikit karena harganya yang tidak murah untuk mendapatkannya.

Saat ini bila menjual barang-barang antik tidak sesulit seperti dahulu. Dahulu, jumlah kolektor benda antik masih terbatas dan juga untuk mencari para penggila benda antik tidaklah mudah. Namun saat ini dengan adanya internet jauh lebih mudah menjangkau mereka. Barang antik bisa ditawarkan dengan membuat blog sederhana yang gratis atau berbayar. Bisa pula benda-benda itu dijual melalui forum jual beli, seperti tokobagus atau berniaga akan sangat membantu dalam memasarkan benda antik. Namun harus diingat bila ingin langgeng ber wirausaha benda kuno harus mampu menjaga kredibilitas dengan tidak menjual benda-benda yang dipalsukan umurnya. Selamat Wirausaha.





Sbr gbr : tokouangkuno.com



0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top