DuniaWirausaha.com - Asinan memang adalah nama makanan yang sudah lama dikenal masyarakat kita. Jika bangsa lain memiliki makanan dessert yang khas, Indonesia juga punya. Kalau Korea punya Kimchi dan bangsa Barat punya salad, Indonesia punya asinan. Konon, asinan dibawa dan diperkenalkan oleh bangsa China ke Indonesia.  Asinan dibuat awalnya untuk mengawetkan bekal makanan karena saat itu waktu tempuh perjalanan yang lama kala bepergian jauh. Dari segi gizi, asinan lebih sehat karena kandungan gizi dalam bahan pangan yang ada didalamnya  tidak mengalami proses penurunan kualitas karena proses pemasakan baik  itu rebus, goreng ataupun bakar.




Rasa yang dominan dan khas dari asinan adalah asam, pedas dan sedikit asin. Rasa asam yang berasal dari cuka, rasa pedas dari cabai dan asin dari garam. Bahan pemberi rasa ini baik cuka, dan  cabai memang dikenal sebagai antioksidan dan anti mikroba yang bagus. Oleh karenanya asinan lebih higienis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, karena lebih tinggi kandungan gizinya dan lebih minim mikroba. Sehingga makanan asinan lebih menyehatkan tubuh karena bisa digunakan sebagai antioksidan, anti hipertensi dan mencegah penuaan karena kandungannya yang kaya akan serat, vitamin dan mineral. Bagi konsumen yang takut mengkonsumsi makanan mentah karena takut sakit tentu tidak berlaku dengan mengkonsumsi asinan karena lebih aman.

Asinan sebenarnya relatif menyebar di tanah air namun saat ini yang terkenal adalah asinan bogor dan asinan betawi saja. Asinan yang dikenal hanya memiliki beberapa varian saja yaitu asinan sayur, asinan buah dan campuran. Seperti namanya itulah kandungan bahan baku asinan. Asinan sayur biasanya terdiri dari potongan sawi asin, bengkuang, taoge, mentimun dan tahu kuning. Sedangkan asinan buah berisi irisan buah-buahan seperti  salak, jambu, ubi, mangga dan bengkuang. Sedangkan asinan campuran terdiri dari campuran antara sayur dan buah. Sedangkan bumbu kuah pemberi rasa asinan terdiri dari cuka, gula merah dan sedikit terasi.

Asinan digemari segenap lapisan masyarakat dan tidak melihat golongan baik tua - muda, kaya atau orang biasa suka akan asinan. Khususnya para ibu-ibu dan remaja putri, asinan menjadi idola mereka. Sehingga pasar asinan memiliki segmentasi pasar yang luas. Bahan baku pembuatan asinan mudah diperoleh dengan harga terjangkau dan dapat ditemui disegala musim tanam. Proses pembuatan asinan dari bahan mentah menjadi produk jadi tidaklah sulit. Makanan khas ini selain bisa dijajakan dalam warung juga bisa dijajakan dalam gerobak. Sehingga bagi yang terbatas modalnya bisa menekan modal tetap dengan berdagang dalam gerobak dan tetap bisa berwirausaha sebagai penyedia asinan dengan sewa lahan yang lebih terjangkau biaya sewa ataupun minim penyediaan lahan dagangnya.

Investasi awal sebagai penjaja asinan adalah peralatan masak, makan serta gerobak sebagai tempat usaha. Peralatan masak digunakan untuk memasak air + bumbu sebagai kuah asinan. Peralatan makan seperti sendok, garpu, piring, plastik serta foam kemasan. Proses pembuatan asinan juga mudah. Berikut adalah cara pembuatan asinan buah. Siapkan buah-buahan seperti pepaya setengah matang, nanas, bengkuang, wortel, ubi dan taoge. Buah- buahan tersebut ada yang diiris tipis dan adapula yang dipotong kotak2. Selain buah nanas dan ubi yang diiris tipis, buah lainnya seperti pepaya, bengkuang, wortel dipotong kotak-kotak. Sebagai kuah bumbu asinan siapkan cabai merah, ubi yang sudah disangrai, sedikit terasi bakar, air jeruk lemon, cuka (vinegar), gula pasir, garam dan air matang. Proses pembuatan kuah dengan menghaluskan cabai merah, ubi, terasi, garam dan gula pasir. Kemudian adonan bumbu tadi ditambah dengan air jeruk lemon dan diberi air. Masak campuran bumbu dalam air tersebut hingga mendidih. Dan biarkan kuah bumbu asinan tersebut menjadi dingin.  Buah-buahan yang sudah disiapkan dicuci bersih dan potong sesuai dengan irisan/potongan yang diinginkan. Untuk penyajian asinan, tinggal memasukkan potongan buah tersebut kedalam mangkuk ataupun plastik kemudian disiram dengan kuah bumbu dan taburi kacang goreng.  Jangan lupa sediakan pula kerupuk mie sebagai teman makan asinan. 

Bisnis makanan memang dikenal kebal krisis karena setiap saat manusia butuh makanan. Beragam makanan bisa kita pilih sebagai produk jualan. Tak terlepas dengan asinan yang layak kita jadikan sebagai mata dagangan karena mudah, murah dan penggemarnya banyak. Berdagangnya juga tidak menyita tempat dan murah dengan memajangnya dalam gerobak yang ringkas dan mobile. Agar banyak calon konsumen  yang datang bisa membuat gerobak yang menarik dan informatif baik jenis produk asinan dan harganya. Lokasi usaha bisa di rumah, sekolah, kampus, perkantoran, mall, pasar ataupun di pinggir jalan. Selamat Wirausaha.





Sbr gbr : selbyfood.blogspot.com


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.

 
Top