DuniaWirausaha.com – Nama ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) atau Marble
Goby mungkin tidak banyak orang yang dengar, bentuknya apalagi. Memang ikan betutu ini belum banyak dikenal
orang. Bagaimana tidak, ikan ini meski asli Indonesia namun konon berasal dari
pulau Kalimantan meski ada pula yang menyebutnya dari Sumatera. Ikan ini memiliki beragam nama diberbagai
daerah, namun biasanya ikan betutu
disebut ikan malas ataupun ikan bodoh karena memang tidak banyak
aktivitasnya hanya berdiam didasar kolam.
Hasil panenan berupa sajian olahan ikan
betutu juga jarang ditemui di restoran lokal ataupun di warung sederhana. Ikan betutu biasanya disajikan dalam menu di restoran ekslusif
ataupun peminat luar negeri karena harganya yang mahal.
Negara Asia seperti
China, Taiwan, Singapura dan Malaysia
banyak meminta ikan ini sebagai sajian istimewa di resto-resto ekslusif. Karena sangat ekslusif maka tidak
mengherankan harga sajian ikan betutu
kukus (steam) bisa dibanderol ratusan ribu rupiah. Bahkan harga beli dari
petani saja sudah berkisar antara 100 – 200 ribu rupiah perkilonya. ....wow
betapa menggiurkan. Sedangkan harga hasil panenan ikan air tawar lainnya
seperti lele, nila, dan gurami paling hanya berkisar puluhan ribu rupiah saja.
Jadi perbedaan harga antara ikan betutu
dengan ikan air tawar lainnya ibarat bumi dan langit. Pembudidaya ikan malas
ini masih sedikit jumlahnya karena masih sulitnya mendapatkan benih ikan.
Karena potensi pasarnya yang besar khususnya pasar ekspor, harga jual yang
menggiurkan serta pemeliharaan yang mudah kenapa tidak kita tangkap saja usaha
budidaya ikan betutu ini.
Peluang usaha ikan betutu ini bisa sebagai pembenih
ataupun pembesaran ikan. Baik usaha pembenihan maupun usaha pembesaran ikan betutu sama-sama menguntungkan.
Hasil keuntungan budidaya ikan ini besar. Namun bagi siapa saja yang ingin membudidayakan
ikan betutu harus memahami betul
habitat asli ikan jelek ini. Di habitat aslinya, betutu dikenal sebagai ikan
carnivora alias pemakan ikan lain. Ikan ini menyukai tinggal di kolam yang
berlumpur (meski budidaya dalam kolam terpal ataupun kolam semen juga bisa dilakukan).
Ikan unik ini dikenal tahan penyakit
sehingga angka mortalitiasnya rendah. Karena angka kematian yang rendah ini
maka hasil panenan relatif tinggi.
Ikan betutu karena ikan carnivora maka pakan yang disukai adalah
pakan yang kaya protein khususnya pakan ikan hidup atupun ikan rucah. Para
petambak ikan betutu dalam memangkas
biaya pemeliharaan biasanya membudidayakannya ikan ini dalam polikultur. Maksudnya
dalam satu kolam dipelihara beberapa jenis ikan lainnya seperti ikan nila dan
lele sebagai pakan alami. Ikan betutu
tidak cocok diberi pakan buatan ataupun pelet karena kandungan proteinnya yang
rendah. Jadi di kolam budidaya biasanya selain ditebar benih betutu juga di
tebar indukan dan benih nila. Anakan nila baik yang ditebar ataupun anak hasil
anakan indukan nila yang ada dikolam bisa sebagai pakan benih betutu. Dengan
cara polikultur bisa menekan kesulitan dan biaya pakan betutu yang menuntut kaya
akan protein.
Harga jual ikan malas yang tinggi
ini sebanding dengan masa pemeliharaan yang lebih panjang dibandingkan dengan
ikan lainnya. Ikan betutu skala panen
dengan ukuran 300-400 gram/ekor dengan ukuran badan 20-25 cm butuh waktu 8
hingga 12 bulan pemeliharaan. Meski waktu pemeliharaan yang lama namun dengan
harga jualnya yang tinggi, tetap saja keuntungannya menggiurkan dengan memelihara
ikan eksotis ini.
Bagi yang ingin mengusahakan
pembenihan betutu bisa memilih indukan baik dari tangkapan alam ataupun hasil
budidaya dengan ukuran antara 150-200 gr/ekor.
Pastikan calon induk adalah ikan
sehat dengan organ yang lengkap dan siap pijah. Jenis kelamin calon indukan
bisa dibedakan dengan cara melihat bentuk badan ikan. Calon pejantan terlihat lebih
ramping dengan mengeluarkan sperma bila diurut. Sedangkan induk betina lebih
buncit bentuk badannya dengan kelamin yang memerah dibagian bawah perut. Siapkan
kolam dengan ukuran 1x2 meter, serta sarang (potongan paralon ukuran 4 inch)
tempat ikan menempatkan telur dengan. Kedua calon indukan bisa dimasukkan
kedalam kolam pemijahan dan dijaga kebersihan air dan aerasinya dengan menjaga
air kolam senantiasa mengalir. Menjaga air tetap mengalir akan merangsang induk
ikan betutu lebih cepat untuk melakukan
perkawinan. Telur yang dihasilkan akan ditempatkan oleh induknya pada sarang
paralon tersebut. Paralon yang berisi telur ikan kemudian bisa dipindahkan kekolam
penetasan yang senantiasa diberi aerasi dan ditetesi dengan metilen blue untuk
mencegah munculnya jamur pada telur ikan. Setelah 2-4 hari akan menetas
telur-telur tersebut menjadi burayak.
Burayak ikan betutu ini masih memiliki bekal kuning telur sebagai pakan
sementara hingga 2-3 hari pertama hidupnya. Benih ini kemudian bisa diberi
berupa cacing sutera hingga berusia sebulan. Setelah sebulan anakan ikan ini
bisa diberi pakan berupa anak ikan ataupun udang kecil hingga usia 4 bulan.
Setelah berumur 4 bulan anakan ikan
betutu siap untuk dipasarkan. Harga anakan ikan betutu ini juga cukup mahal. Harga perekor anakan berkisar
antara 3.000 – 6.000 perekornya (cukup mahal dibandingkan dengan anakan ikan
lainnya).
Pemasaran ikan betutu karena harganya yang mahal maka segmen pasarnya adalah
ke restoran ataupun hotel berbintang. Ataupun hasil ikan mahal ini bisa
dipasarkan kepada para eksportir ikan konsumsi. Sedangkan dari hasil pembenihan
bisa dijual kepada para petani pembesaran ikan
betutu. Selamat Wirausaha.
Bagi yang berminat budidaya ikan betutu bisa menghubungi:
Ari Armando
Bangka Belitung
081373056172/ 087797674209
Syamsul Alam
Jl Pramuka 3 Blok A No 106
Samarinda – Kalimantan Timur
Sbr gbr : bogor.olx.co.id
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan pesan di blog ini. Semoga informasi di web ini dapat bermanfaat.